Senin, 01 Juli 2013

Hari Bhayangkara



      Sejarah Kepolisian Negara Republik Indonesia telah ada sejak jaman Majapahit,masa kolonial Belanda juga jaman pendudukan jepang. Namun secara  resmi didirikan setelah Jepang menyerah tanpa syarat kepada Sekutu, pemerintah militer Jepang membubarkan Peta dan Gyu-Gun, sedangkan polisi tetap bertugas, termasuk waktu Soekarno-Hatta memproklamasikan kemerdekaan Indonesia pada tanggal 17 Agustus 1945. Secara resmi kepolisian menjadi kepolisian Indonesia yang merdeka.
      Inspektur Kelas I (Letnan Satu) Polisi Mochammad Jassin, Komandan Polisi di Surabaya, pada tanggal 21 Agustus 1945 memproklamasikan Pasukan Polisi Republik Indonesia sebagai langkah awal yang dilakukan selain mengadakan pembersihan dan pelucutan senjata terhadap tentara Jepang yang kalah perang, juga membangkitkan semangat moral dan patriotik seluruh rakyat maupun satuan-satuan bersenjata yang sedang dilanda depresi dan kekalahan perang yang panjang. Sebelumnya pada tanggal 19 Agustus 1945 dibentuk Badan Kepolisian Negara (BKN) oleh Panitia Persiapan Kemerdekaan Indonesia (PPKI). Pada tanggal 29 September 1945 Presiden Soekarno melantik R.S. Soekanto Tjokrodiatmodjo menjadi Kepala Kepolisian Negara (KKN).
      Pada awalnya kepolisian berada dalam lingkungan Kementerian Dalam Negeri dengan nama Djawatan Kepolisian Negara yang hanya bertanggung jawab masalah administrasi, sedangkan masalah operasional bertanggung jawab kepada Jaksa Agung. Kemudian mulai tanggal 1 Juli 1946 dengan Penetapan Pemerintah tahun 1946 No. 11/S.D. Djawatan Kepolisian Negara yang bertanggung jawab langsung kepada Perdana Menteri. Tanggal 1 Juli inilah yang setiap tahun diperingati sebagai Hari Bhayangkara hingga saat ini.
      Mengingat sejarah yang panjang dan fungsi berat yang diemban Polri seyogyanya di setiap momentum peringatan Hari Bhayangkara hendaknya terus mengevaluasi diri, agar menjadi institusi yang kredibel,transparan,akuntabel serta terus menjunjung supremasi hukum.

sumber : http://id.wikipedia.org/wiki/Kepolisian_Negara_Republik_Indonesia

Sabtu, 29 Juni 2013

Hari Keluarga Nasional



Dikembangkan pertama kali oleh BKKBN di Lampung pada tanggal 29 Mei 1993 pada masa presiden Soeharto,maka pada tanggal 29 Mei kita kenal sebagai hari Keluarga Berencana.
Sebuah keluarga merupakan institusi terkecil yang membentuk sebuah bangsa. Sebuah keluarga yang harmonis dan sejahtera tentu akan membentuk sebuah bangsa yang hebat. Berbagai aktivitas baik ekonomi,sosial,politik tentu akan dimulai dari keluarga.
Begitu banyak peran dari sebuah keluarga untuk bangsa secara keseluruhan,sudah selayaknya mendapat porsi perhatian lebih untuk terus mengingatkan dan terus menggiatkan program-program demi menciptakan sebuah keluarga yang berkualitas.



Jumat, 28 Juni 2013

Konferensi Meja Bundar


      Konferensi Meja Bundar (KMB) adalah tindak lanjut dari persetujuan Roem-royen yang dilakukan dibawah pengawasan UNCI. Konferensi ini dimaksudkan agar bisa menyelesaikan sengketa antara Indonmesia-Belanda terutama yang menyangkut kedaulatan Republik Indonesia.
      Konferensi dilaksanakan di Den haag (Belanda) dimulai tanggal 23 Agustus 1949 -2 November 1949. Indonesia diwakili oleh Drs.Moh. Hatta sebagai pemimpin delegasi dengan anggota delegasi antara lain Mr. Moh Roem, Prof. Dr. Soepomo, Dr. J. Leimena,  Mr. Ali sastroamidjojo, Ir. Djuanda, Dr. Soekiman, Mr. Soeyono  Hadinyoto, Dr. Djodjohadikusumo, Mr. A. K. Pringgodigdo, Kolonel T. B. Simatupang, dan Mr Sumardi. BFO diwakili oleh Sultan Hamid II dari pontianak, sedangkan komisi PBB diwakili Herremans Merle Cohran, Critchley dan Romanos.
Setelah melalui perdebatan yang cukup panjang akhirnya KMB memutuskan  sebagai berikut :
1) kerajaan Belanda menyerahkan ssepenuhnya kedaulatan atas Indonessia dan tidak dapat dicabut kembali kepada Republik Indonesia.
2)Penyerahanan kedaulatan itu akan dilakukan selambat-lambatnya pada 30 Desember 1949.
3) masalah Irian Barat akan dibicarakan setelah satu tahun penyerahan kedaulatan.
4) antara RIS dan Kerajaan Belanda akan diadakan hubungan Uni Indonesia-Belanda yang dikepalai oleh Ratu Belanda.
5) Kapal-kapal perang Belanda akan ditarik kembali dari Indonesia dengan catatan bahwa beberapa korvet (kapal perang kecil) akan diserahkan kepada RIS.
      Keputusan KMB kemudian ditandatangani pada 27 Desember 1949 oleh Ratu Juliana dan Drs Moh. Hatta di Amsterdam, Belanda. Dalam waktu yang bersamaan di Jakarta tepatnya di Istana Merdeka, dilakukan pula penandatanganan hasil KMB oleh A.J.H. Lovink dan Sri Sultan Hamengkubuwono IX. Penandatangan KMB ini mengakhiri penjajahan Belanda di Indonesia secara formal.

Sumber : dari berbagai sumber

Kamis, 27 Juni 2013

Konferensi Inter Indonesia


      Konferensi Inter-Indonesia adalah konferensi antara pemerintah RI dengn Bijeenkonst voor federaal overleg (BF0) atau badan permusyawaratan federal, konferensi dimaksudkan untuk mencapai kata kesepakatan mengenai pembentukan Negara Indonesia Serikat sebagai bahan pembicaraan dalam KMB di Den haag Belanda.
      Peserta Konferensi Inter Indonesia adalah wakil pemerintah RI dan wakil negara bagian dipimpin oleh Van Mook. Konferensi Inter Indonesia melahirkan keputusan :
a) Negara Indonesia Serikat dinamakan Republik Indonesia Serikat.
b) bendera kebangsaan adalah sang merah putih.
c) lagukebangsaan Nasionaladalah Indonesia Raya.
d) bahasa nasionaladalah bahasa Indonesia.
e) hari nasionaladalah 17 agustus.
      Dari keputusan tersebut tergambar bahwa RI mempunyai pengaruh yang besar terhadap negara bagian tersebut yang terbukti bahwa sebagian besar keputusan adalah satu suara. Dari hal tersebut tercermin bahwa negara boneka sangat dipaksakan oleh Belanda.

Sumber : dari berbagai sumber

Rabu, 26 Juni 2013

Persetujuan Roem - Royen


       Pada 19 Desember 1948 Belanda melakukan agresi militer dan menduduki ibukota RI,Jogjakarta. Para pemimpin RI  Soekarno dan Moh. Hatta ditangkap dan diasingkan ke pulau Bangka. Sesaat sebelum Jogjakarta jatuh di Halaban, Sumatra Barat dibentuk Pemerintahan Darurat Republik Indonesia ( PDRI ) pada 22 Desember 1948 yang dijalankan oleh Mr. Syafrudin Prawiranegara. Selain itu dibentuk pula Komando Perang Gerilya dipimpin oleh Jenderal Sudirman.
     Dunia internasional bereaksi,pada 23 Januari 1949 di New Delhi diadakan pertemuan oleh 19 negara di Asia. Pertemuan tersebut memutuskan agar para pemimpin Indonesia dikembalikan dan tentara Belanda harus ditarik mundur dari Jogjakarta. Berkaitan dengan hal itu DK PBB pada 28 Januari 1949 bersidang dengan menghasilkan keputusan :
1. Penghentian operasi militer Belanda di Indonesia.
2. Pembesar-pembesar RI harus dikembalikan ke Jogjakarta.
3. Pengakuan kedaulatan Negara Indonesia Serikat. 
     PBB kemudian membentuk United Nations Comission for Indonesia ( UNCI ). Perundingan Indonesia Belanda dibawah UNCI dimulai pada 14 April 1949 . Delegasi Indonesia dipimpin oleh Mr Muhamad Roem,delegasi Belanda dipimpin oleh Dr van Royen. Pada 17 Mei 1949 dicapailah kesepakatan yang disebut persetujuan Roem-Royen. isi persetujuan itu sebagai berikut :
1. Delegasi Indonesia menyetujui untuk :
a) Menghentikan perang gerilya.
b) Bekerja samamengembangkan keamanan
2. Delegasi Belanda menyetujui untuk :
a) Mengembalikan pemerintah RI ke Jogjakarta.
b) Menghentikan operasi militer dan membebaskan pemimpin RI serta secepatnya mengadakan KMB

Sumber : dari berbagai sumber

Selasa, 25 Juni 2013

Perundingan Renville



     1 November 1947 DK PBB mengusulkan agar Indonesia dan Belanda melakukan perundingan dengan bantuan dari KTN dalam KTN Australia diwakili Richard Kirby, Belgia diwakili Paul Van Zeeland dan AS diwakili oleh Dr.Frank Graham. Pada 27 Oktober 1947 KTN tiba di Jakarta mengusulkan perundingan.
     Pada tanggal 8 Desember 1947 diselenggarakan konferensi diatas kapal angkatan laut AS yang bernama USS Renville. Indonesia dan Belanda menyetujuinya. Delegasi Indonesia dipimpin oleh Mr Amir syarifuddin, delegasi Belanda dipimpin oleh Abdul Kadir Widjojo Atmodjo seorang Indonesia yang memihak pada Belanda.
      Perundingan menghasilkan persetujuan yang kemudian disebut persetujuan Renville, isi persetujuan itu sebagai berikut :
a)Pemerintah  RI harus mengakui kedaulatan Belanda atas Belanda sampai pada waktuyang ditetapkan oleh Belanda untuk mengakui negara Indonesia Serikat.
b)Di beberapa daerah di Jawa,Madura dan Sumatera dilakukan pemungutan suara apakah daerah-daerah tersebut mau masuk RI atau Negara Indonesia Serikat.
      Perundingan Renville semakin menyulitkan posisi Indonesia sementara Belanda melakukan blokade ekonomi akibatnya perundingan Renville mendapat reaksi keras dan kabinet Amir Syarifuddin jatuh dan bermunculan kelompok anti pemerintah khususnya partai PKI dibawah pimpinan Muso pada tanggal 18 september 1948 di Madiun mengambil kesempatan untuk melakukan kudeta atas pemerintah Indonesia yang sah.

Sumber : Dari berbagai sumber

Senin, 24 Juni 2013

Perundingan Linggarjati

     
       Kehadiran tentara sekutu bersama NICA meyebabkan situasi yang kian meruncing. Perjuangan bersenjata berkobar di berbagai daerah begitu pula berbagai usaha diplomasi digencarkan pemerintah RI.
       Pemerintah RI maupun Belanda saling menolak usulan satu sama lain. Untuk mengatasi kebuntuan, Indonesia membentuk delegasi khusus yang dipimpin Perdana Menteri Sutan Syahrir dengan anggota Mr.Moh.Roem, Mr.Susanto Tirto Tirtoprodjo,dan dr.A.K.Gani,disertai anggota cadangan diantara nya Mr.AmirSyarifuddin,dr.Sudarsono,dan dr.J.Leimena.Pihak pemerintah Belanda diwakili suatu Komisi Jenderal yang dipimpin oleh Prof.Schermerhorn dengan anggotanya Max van Mook.
       Perundingan yang dilangsungkan di Linggarjati,pada tanggal 10 November 1946, menghasilkan keputusan sebagai berikut :
1)Belanda mengakui secara de facto Republik Indonesia dengan wilayah kekuasaan meliputi Sumatera, Jawa, dan Madura. Belanda sudah harus meninggalkan daerah de facto paling lambat tanggal 1 januari 1949. 2) Republik Indonesia dan Belanda akan bekerjasama dalam bentuk Republik Indonesia Serikat (RIS), salah satu bagiannya adalah Republik Indonesia.
3) RIS dan Belanda akan membentuk Uni Indonesia-Belanda yang diketuai oleh Ratu Belanda.
       Perundingan Linggarjati pro dan kontra. Mereka yang kontra dengan perundingan membentuk kelompok Barisan Republik Indonesia. Setelah melalui proses pendekatan akan pentingnya pengakuan atas keberadaan Indonesia,maka pada 25 Maret 1947 perundingan Linggarjati ditandatangani.

Sumber : dari berbagai sumber

Jumat, 21 Juni 2013

Hari Krida Pertanian


       Tanggal 21 Juni merupakan Hari Krida pertanian yang senantiasa diperingati oleh masyarakat pertanian, yaitu para petani-nelayan, pegawai, dan pengusaha yang bergerak di sektor pertanian. Penetapan tanggal 21 Juni sebagai Hari Krida Pertanian didasarkan atas pertimbangan bahwa pada tanggal tersebut ditinjau dari segi astronomis, matahari yang memberikan tenaga kehidupan bagi tumbuhan, hewan, dan manusia, berada pada garis balik utara (23,5 derajat lintang utara). Dimana pada saat itu terjadi pergantian iklim yang seirama dengan perubahan-perubahan usaha kegiatan pertanian. Pada akhir abad ke-IX, mulai diperkenalkan apa yang disebut pranata mangsa, yaitu cara pembagian musim dalam 12 musim yang diuraikan secara lengkap, antara lain meliputi hujan, angin, serangga, penyakit, dan sebagainya. Dimana tanggal 21 Juni merupakan saat permulaan musim ke-1 yang merupakan awal dari siklus musim tersebut. Dengan demikian, bulan Juni merupakan bulan yang penting bagi masyarakat pertanian. Kegiatan panen berbagai komoditi pertanian seperti kopi, cengkeh, lada, dan sebagainya pada umumnya dilaksanakan sekitar bulan Juni-Juli. Pada bulan-bulan panen itu selalu membuat perhitungan neraca atas usahanya. Menyampaikan puji syukur atas hasil yang diperolehnya serta mengevaluasi kelemahan dan kekurangan-kekurangannya, untuk selanjutnya di cari langkah-langkah penanggulangannya. Hari Krida Pertanian pada hakekatnya merupakan hari bersyukur, hari berbangga hati sekaligus hari mawas diri, serta hari dharma bhakti. Setiap tahunnya diperingati oleh segenap masyarakat pertanian yakni para petani-nelayan, pegawai dan pengusaha yang bergerak di sektor pertanian.

Sumber :http://www.diperta.jabarprov.go.id/

Kamis, 13 Juni 2013

Serangan Umum 1 Maret 1949



      Sampai saat ini, permasalahan pokok tentang siapa penggagas dari Serangan Umum 1 Maret 1949, belum juga dapat dipastikan. Ada tiga tokoh sejarah yang mempunyai kemungkinan besar sebagai penggagas Serangan Umum 1 Maret 1949, yaitu

1. Sri Sultan hamengkubuwono IX, selaku menteri Negara dan pimpinan informal ( raja ) rakyat Mataram
2. Letkol Soeharto, selaku Komandan Brigade 10 , sekaligus Komandan Gerilya daerah Wehrkreis  III Yogyakarta.
3. Kolonel Bambang sugeng , selaku Panglima Divisi III.

      Pendapat terdahulu menyatakan penggagas Serangan Umum 1 Maret 1949 adalah letkol. Soeharto. Pendapat ini tertulis dalam buku " Soeharto,Pikiran,Ucapan,dan Tindakan Saya " yang ditulis oleh G. Dwipayana dan Ramadhan KH. Kemudian berikutnya adalah bahwa Sri Sultan Hamengkubuwono IX adalah penggagas dari Serangan Umum 1 Maret 1949,pendapat ini berdasarkan rekaman wawancara Sri Sultan Hamengkubuwono IX dengan wartawan Radio BBC London pada 1986.
      Dalam rekaman tersebut sultan mengungkapkan latar belakang dan proses Serangan Umum 1 Maret 1949. Pada akhir Januari 1949 Sultan melihat semangat juang rakyat melemah. Sementara itu mendengar dari radio luar negeri bahwa Dewan Keamanan PBB akan melakukan siding membahas soal persengketaan Indonesia dan Belanda. Hal itulah yang menjadi alasan Sultan untukmelakukan Serangan Umum. Dengan tujuan meningkatkan semangatjuang rakyat dan menarik perhatian dunia bahwa Indonesiamasih berdiri ( masih mempunyai kekuatan ).
      Rencana Serangan Umum ini disampaikan awal Februari 1949, melalui surat pada Jenderal Sudirman. Rencana Sultan disetujui dan meminta agar Sultan berhubungan langsung dengan komandan setempat yaitu Letkol Soeharto. Selanjutnya antara Sultan dan Letkol Soeharto mengadakan pertemuan rahasia pada 14 Februari 1949. Pada pertemuan itu diputuskan Serangan Umum akandilakukan pada 28 Februari 1949. Namun, rencana ini bocor dan akhirnya ditentukan pada 1 Maret 1949.

Sumber : Rubrik Kompas 2 Maret 1999;Rubrik kompas 1 Maret 2000;Pikiran Rakyat 11 Maret 2000

Rabu, 12 Juni 2013

Sultan Hamengkubuwono IX


      Sultan Hamengkubuwono IX yang mempunyai nama asli Raden Mas Dorodjatun lahir di Yogyakarta 12 April 1912. Putra dari Sultan Hamengkubuwono VIII dan Raden Ajeng Kustilah. Memperoleh pendidikan di HIS Yogyakarta, MULO di Semarang dan AMS di Bandung. Kemudian melanjutkan ke Rijkuniversiteit (sekarang Universitas Leiden) Jurusan Indologie (ilmu tentang Indonesia) kemudian ekonomi.
      Beliau dinobatkan menjadi sultan pada 18 Maret 1940 dengan gelar " Sampeyan Dalem Ingkang Sinuhun Kanjeng Sultan Hamengkubuwana Senapati ing-ngalaga Abdurrahman Sayidin Panatagama Khalifatullah Ingkang Jumeneng Kaping Sanga "
      Merupakan sultan yang menentang penjajahan Belanda memberikan banyak dukungan bagi kemerdekaan Indonesia. Sultan Hamengkubuwono IX dan Paku Alam IX merupakan penguasa lokal pertama yang menggabungkan diri dengan RI. Secara resmi dukungan Kasultanan Yogyakarta termuat dalam surat pernyataan tertanggal 5 Maret yang isinya sebagai berikut :

      Kami HAMENGKUBUWONO IX. Sultan Negeri Ngayogyakarto Hadiningrat menyatakan :
1) Bahwa Negeri Ngayogyakarto Hadiningrat yang bersifat kerajaan adalah Daerah Istimewa dari Negara Republik Indonesia;
2) Bahwa kami sebagai Kepala Daerah memegang segala kekuasaan dalam Negeri Ngayogyakarto Hadiningrat ,dan oleh karena itu berhubung keadaan pada dewasa ini segala urusan pemerintahan dalam Negeri Ngayogyakarto Hadiningrat mulai saat ini berada di tangan kami dan kekuasaan -kekuasaan lainnya kamipegang seluruhnya;
3) Bahwa perhubungan antara Negeri Ngayogyakarto Hadiningrat dengan Pemerintah Pusat Negara Republik Indonesia bersifat langsung dan kami bertanggung jawab atas negeri kami langsung kepada Presiden Republik Indonesia.
      Kami memerintah supaya segenap penduduk dalam Negeri Ngayogyakarto Hadiningrat mengindahkan amanat kami.
Ngayogyakarto Hadiningrat, 28 Puasa,Ehe,1876

      Sultan Hamengkubuwono merupakan wakil presiden Indonesia yang ke-II ( 25 Maret 1973- 23 Maret 1978 ). Sebelumnya banyak sekali jabatan penting yang pernah beliau jalani antara lain :
1.  Menteri Negara pada Kabinet Sjahrir III (2 Oktober 1946 - 27 Juni 1947)
2.  Menteri Negara pada Kabinet Amir Sjarifuddin I dan II (3 Juli 1947-11 November 1947 dan 11 November 1947-28 Januari 1948)
3.  Menteri Negara pada Kabinet Hatta I (29 Januari 1948 - 4 Agustus 1949)
4.  Menteri Pertahanan/Koordinator Keamanan Dalam Negeri pada Kabinet Hatta II (4 Agustus 1949 -20 Desember 1949)
5.  Menteri Pertahanan pada masa RIS (20 Desember 1949 - 6 September 1950)
6.  Wakil Perdana Menteri pada Kabinet Natsir (6 September 1950 - 27 April 1951)
7.  Ketua Dewan Kurator Universitas Gajah Mada Yogyakarta (1951)
8.  Ketua Dewan Pariwisata Indonesia (1956)
9.  Ketua Sidang ke 4 ECAFE (Economic Commision for Asia and the Far East) dan Ketua Pertemuan Regional ke 11 Panitia Konsultatif Colombo Plan (1957)
10.Ketua Federasi ASEAN Games (1958)
11.Menteri/Ketua Badan Pemeriksa Keuangan (5 Juli 1959)
12.Ketua Delegasi Indonesia dalam pertemuan PBB tentang Perjalanan dan Pariwisata (1963)
13.Menteri Koordinator Pembangunan (21 Februari 1966)
14.Wakil Perdana Menteri Bidang Ekonomi 11 (Maret 1966)
15.Ketua Kwartir Nasional Gerakan Pramuka (1968)
16.Ketua Umum Komite Olahraga Nasional Indonesia/KONI (1968)
17.Ketua Delegasi Indonesia di Konferensi Pasific Area Travel Association (PATA) di California,Amerika Serikat (1968)
18.Wakil Presiden Indonesia (25 Maret 1973 - 23 Maret 1978)

Sumber : 30 Tahun Indonesia Merdeka 1945-1949,1978 ; http://id.wikipedia.org/wiki/Hamengkubuwana_IX

Selasa, 11 Juni 2013

Ganefo dan Conefo



      Games of the New Emerging Forces (Ganefo) adalah pekan olahraga Internasional antara bangsa- bangsa The New Emerging Forces (Nefo) yaitu bangsa-bangsa yang progresif revolusioner penentang imperialisme dan neokolonialisme. Gagasan Ganefo dicetuskan oleh presiden Soekarno pada 1962 setelah Indonesia keluar dari keanggotaan Komite Olimpiade Internasional ( IOC ). Jadi Ganefo ditujukan untuk menandingi gerakan Olimpiade yang dinilai Soekarno terlalu dikuasai oleh negara-negara imperialis. Ganefo pertamakali diselenggarakan di Gelora Bung Karno Jakarta pada 10-22 November 1963. Pesta olahraga ini diikuti oleh 2.200 atlet dari 48 negara Asia,Afrika,Amerika Latin dan Eropa. Kecuali negara-negara yang termasuk negara imperialis seperti Amerika Serikat,Inggris dan Belanda.
      Setelah sukses dengan Ganefo, Presiden Soekarno mencetuskan Conference of The New Emerging Forces (conefo) yang direncanakan sebagai tandingan PBB. Ide Conefo mendapat dukungan dari RRC dan Republik Persatuan Arab (Mesir,Libya dan Suriah). Pembangunan gedung Conefo dimulai pada tahun 1964, di sebelah barat Gelora Bung Karno yang sekarang menjadi Gedung MPR-DPR. Gagasan Conefo ini urung karena terjadi pemberontakan Gerakan 30 September.

Sumber : dari berbagai sumber

Senin, 10 Juni 2013

Herlina " Pending Emas "



      Herlina adalah satu-satunya sukarelawati yang ikut serta dalam perjuangan pembebasan Irian Barat ( 1962-1963 ).Sebagai seorang sukarelawati, ia tidak hanya aktif pada masa Trikora tetapi juga aktif pada masa Dwikora ( Konfrontasi dengan Malaysia ).Bersama Ali Murtopo, Herlina ikut dalam misi perdamaian RI untuk membicarakan tentang penghentian konfrontasi dengan Malaysia. Sewaktu kaum komunis memberontak Herlinaikut aktif juga dalam penumpasan PKI dan menuntut perubahan dalam tata politik di Indonesia pada masa itu.
      Akibat kesehatannya yang sering terganggu, Herlina mengundurkan diri dari semua kegiatan politik dan ia hidup berwiraswata. Perhatiannya kemudian tercurah dalam bidang sosial. Herlina mengasuh anak yatim piatu,penderita cacat mental,disamping itu menggiatkan olahraga sepakbola. Juga duduk sebagai anggota pengurus Organisasi Veteran (1980-1983).
      Untuk jasa-jasanya Herlina mendapat penghargaan pending emas dari presiden Soekarno. setelah itu ,pending emas tersebut dikembalikan dengan harapan dapat dimanfaatkan untuk kesejahteraan rakyat Namun sampai saat ini tak seorang pun mengetahui dimana barang tersebut berada.

sumber: dari berbagai sumber

Minggu, 09 Juni 2013

Adam Malik



      Adam Malik lahir di kampung Keling , Pematangsiantar, 22 Juli 1917. Ia adalah anak ketiga dari pasangan pedagang kelontong Haji Abdul Malik dan Salamah.
      Adam Malik mempunyai bakat yang luar biasa dalam berdiplomasi. Penyerahan Irian Barat termasuk hasil diplomasi rahasianya dengan delegasi Belanda di Virginia Amerika Serikat,tahun 1962. Ia pula yang ditugasi Soeharto untuk memulihkan keanggotaan PBB pada September 1966. Kelihaiannya berhasil pula menangguhkan utang Indonesia yang terakumulasi pada masa presiden Soekarno selama 30 tahun.
      Reputasinya dalam dunia diplomasi membuat " Si Bung " atau " Si Kancil " ( begitu julukannya ) terpilih menjadi Ketua Majelis Umum PBB pada periode 1971 - 1972. Kemampuan diplomasi Adam Malik tak lepas dari profesinya sebagai wartawan yang ditekuninya selama sejak 1930. Monumennya yang masih bisa dilihat sampai saat ini adalah kantor berita Antara. Ia ikut mendirikan kantor tersebut pada 1937.
      Meskipun begitu, Si Bung ini bukan hanya diplomat dan Jurnalis. Ia juga seorang politisi tulen. Sejarah mencatat, bersama Sukarni dan Chairul Saleh , ia menculik Soekarno-Hatta ke Rengasdengklok dan mendesak agar kemerdekaan Indonesia segera diproklamasikan. Pada 1978 - 1983 menjabat sebagai wakil presiden Indonesia yang ketiga. Beliau wafat pada 5 September 1984 di Bandung.

sumber : dari berbagai sumber

Sabtu, 08 Juni 2013

Mohammad Natsir



      Lahir di Solok,Sumatera Barat 17 Juli 1908. Mohammad Natsir merupakan seorang tokoh pemikir Islam yang disegani, terutama saat beliau memimpin partai Masyumi. Catatan terpenting dan contoh sejarah mengenai pentingnya kerjasama dalam iklim demokrasi tercermin dalam persahabatannya dengan tokoh-tokoh lain yang berbeda partai seperti I.J.Kasimo ( Partai Katholik ) ,Wilopo ( PNI,Nasionalis ), dan Syahrir ( PSI, Sosialis ).
      Keinginan Indonesia bersatu terlontar dalam Mosi Integral Natsir pada sidang Parlemen Republik Indonesia Serikat tanggal 3 April 1950. Dengan mosi inilah, Republik Indonesia yang dipecah menjadi 17 negara bagian bisa disatukan kembali. Untuk selanjutnya, Natsir memimpin Kabinet I Negara Kesatuan Republik Indonesia.

sumber : berbagai sumber

Kamis, 06 Juni 2013

Tan Malaka



      Tokoh politik kontroversial yang lahir di Pandan Gading,Sumatera Barat tahun 1897 dengan nama lengkap Ibrahim Datuk Tan Malaka. Realisasipemikiran revolusioner Tan Malaka tercermin dalam organisasi massa Persatuan Perjuangan yang dibentuk pada 1946 di Purwokerto. Persatuan Perjuangan berhasilmenghimpun 141 organisasi politik termasuk Masyumi dan PNI.
      Dalam pergerakannya PP menjadi oposisi kabinet Syahrir bahkan menolak isi perjanjian Linggarjati. Penolakan ini dinyatakan dalam " Minimum Program " hasil kongres di Solo berisi tujuh pasal sebagai berikut
1. Berunding dengan tujuan pengakuan kemerdekaan 100 %
2. Pemerintah Rakyat (kemauan pemerintah sama dengan kemauan rakyat )
3. Tentara Rakyat (kemauan tentara sama dengan kemauan rakyat )
4. Menyelenggarakan tawanan eropa
5. Melucuti senjata Jepang
6. Menyita hak dan milik musuh
7. Menyita perusahaan dan pertanian milik musuh
      Pada Maret 1946, beberapa tokoh Persatuan Perjuangan seperti Tan Malaka, Muhammad Yamin, Ahmad Subardjo dan Iwa Kusuma Sumantri ditangkap dengan tuduhan mengerahkan rakyat untuk menentang persertujuan Linggarjati.
      Pada Februari 1949, Tan Malaka tewas ditembak tentara Republik Indonesia di wilayah Jawa Timur. Alasan pembunuhan serta kaburnya sampai kini masih menjadi misteri.

sumber : Ensiklopedi Nasional Indonesia 13, 1990

Oerip Sumohardjo



      Lelaki kelahiran Purworejo, 23 Februari 1893 ini adalah seorang nasionalis yang tegas lulusan dari sekolah militer Meester-Cornelis ( Jati Negara ) Jakarta.
      Beberapa waktu setelah proklamasi kemerdekaan, Oerip menyatakan kepada presiden dan wakil presiden Soekarno - Hatta mengenai perlunya RI mempunyai tentara sendiri. " Aneh suatu negara zonder (tanpa ) tentara" katanya.
      Setelah dikeluarkan maklumat 5 Oktober 1945, Oerip bersama teman-temannya membentuk Tentara Keamanan Rakyat (TKR) di Yogyakarta. Dalam organisasi yang buatannya, Oerip hanya menjabat sebagai Kepala Staf Umum, sedang yang menjadi panglima adalah Sudirman. Dalam posisinya Oerip meletakkan dasar dan teknis militer. TKR,yang kemudian berlangsung menjadi TNI sekarang.
      Setelah Perjanjian Renville 1948. Oerip mengundurkan diri dari TKR. Itulah wujud dari protes Oerip terhadap sikap pemerintah yang dinilainya terlalu mengalah kepada Belanda.
      Letnan Jenderal Oerip Soemohardjo,dianggap sebagai tokoh pendiri dan peletak dasar organisasi TNI. Oerip wafat pada tanggal 17 November 1948. Dimakamkan di taman makam pahlawan Semaki,Yogyakarta.

Selasa, 21 Mei 2013

Hari Dialog dan Pengembangan Untuk Perbedaan Budaya Internasional


       Hari dialog dan pengembangan untuk perbedaan budaya Internasional dilaksanakan setiap tanggal 21 Mei untuk membangun kesadaran kepada masyarakat akan pentingnya perbedaan budaya. Konferensi Umum United Nations Educational, Scientific and Cultural Organization (UNESCO) mengadopsi Universal Declaration on Cultural Diversity di Paris, Perancis pada tanggal 2 November 2001. Ini merupakan resolusi ke 249 yang diadopsi dari 57 sesi konferensi PBB. Peristiwa 11 September 2001 menunjukkan bagaimana seriusnya konflik akibat perbedaan budaya yang tidak dikomunikasikan. Tahun 2002 merupakan Tahun PBB untuk Warisan Kebudayaan. Di akhir tahun pada 20 Desember 2002, Majelis Umum PBB mendeklarasikan 21 Mei sebagai World Day for Cultural Diversity for Dialogue and Development. PBB percaya bahwa terdapat hubungan antara perbedaan budaya dan pentingnya dialog antar warga masyarakat di dunia modern. Peringatan ini pertama kali dilaksanakan pada tahun 2003.  

Sumber : Hari-hari Besar Internasional/Zulkifli

Senin, 20 Mei 2013

Hari Kebangkitan Nasional



Hari Kebangkitan Nasional diperingati sebagai hari lahirnya Boedi Oetomo pada tanggal 20 Mei 1908 yang didirikan oleh dr.Sutomo dan para mahasiswa STOVIA ( School tot Opleiding van Indische Artsen ) yang digagaskan oleh Dr. Wahidin Soedirohusodo.

Pada mulanya Organisasi ini bergerak dalam bidang sosial ,budaya,ekonomi dan tidak bersifat politis. Namun seiring waktu menjadi sebuah organisasi kebangsaan yang lahir dari semangat nasionalisme.
Banyak organisasi yang lahir setelah Boedi Oetomo seperti Indische Partij , Sarekat Dagang Islam , Muhammadiyah dan lain sebagainya.

Perjuangan para pahlawan ini haruslah kita teruskan dengan semangat kesatuan yang terwujud dalam nasionalisme yang kuat. Pada era ini dalam nafas kebebasan kemerdekaan bukan tidak mungkin semangat nasionalisme kita kembali diuji. Bukan hanya retorika semata namun dalam tindakan nyata

Lalu apa kita telah memilikinya?

Minggu, 05 Mei 2013

Hari Bidan Internasional


     International Midwives' Day pertama kali dirayakan pada 5 Mei 1991 dan sejak itu dirayakan dilebih dari 50 negara di Dunia. Ide dari peringatan ini untuk menghormati jasa para bidan yang pada tahun 1987 mengadakan International Confederation of Midwives ( ICM ) Conference di Belanda.
     Misi dari ICM adalah mengakomodasi aspirasi bidan di seluruh dunia dalam pencapaian perempuan dalam melahirkan anak,bayi dan keluarga dimanapun mereka berada. ICM juga merupakan organisasi pendukung resmi Healthcare Information For All by 2015, sebuah inisiatif global yang tujuannya meliputi: Pada tahun 2015, setiap bidan akan memiliki akses ke informasi yang mereka butuhkan untuk belajar, untuk mendiagnosa, untuk memberikan perawatan dan pengobatan yang tepat, dan menyelamatkan nyawa. Indonesian Midwives Association adalah salah satu anggota dari ICM.

Sumber : Hari-hari Besar Internasional/Zulkifli ;http://en.wikipedia.org/wiki/International_Confederation_of_Midwives

Sabtu, 04 Mei 2013

Hari Pemadam Kebakaran Internasional


       Hari Pemadam Kebakaran Internasional diperingati setiap tanggal 4 Mei. Sebelumnya usulan ini dikirimkan melalui email ke seluruh dunia pada tanggal 4 Januari 1999 untuk mengenang empat orang pemadam kebakaran yang bernasib tragis saat mencoba memadamkan kebakaran hebat di Australia. Hari pemadam kebakaran Internasional merupakan waktu bagi warga dunia untuk memberikan penghargaan atas pengorbanan para pemadam kebakaran yang telah berjasa menyelamatkan masyarakat dan lingkungan. Di hari tersebut, biasanya juga diberikan penghargaan kepada mantan pemadam kebakaran yang telah memberikan kontibusinya bagi masyarakat.  

Sumber : Hari-hari Besar Internasional/Zulkifli

Jumat, 03 Mei 2013

Hari Kebebasan Pers Sedunia


       Hari Kebebasan Pers Sedunia diadakan oleh PBB untuk meningkatkan kesadaran kebebasan pers dan mengingatkan pemerintah akan tugas mereka untuk peduli dan menghargai kebebasan berekspresi sesuai dengan artikel 19 dari Universal Declaration of Human Rights.
       Peringatan ini mulai dilakukan oleh PBB pada tahun 1993. Dipilihnya tanggal 3 Mei, juga sebagai Declaration of Windhoek, sebuah pernyataan prinsip kebebasan pers yang dibuat oleh Jurnalis Surat Kabar Afrika di tahun 1991. UNESCO menandai World Press Freedom Day dengan mempersembahkan UNESCO/Guillermo Cano World Press Freedom Prize kepada individu, organisasi atau lembaga yang memberikan kontribusinya untuk mempertahankan atau mempromosikan kebebasan pers di mana saja di seluruh dunia, terutama mereka yang harus berhadapan dengan bahaya. Dimulai di tahun 1997, penghargaan ini direkomendasikan oleh juru independen dari 14 wartawan profesional. Nama-nama kandidat diusulkan oleh LSM kebebasan pers regional dan internasional dan negara-negara anggota UNESCO. Penghargaan tersebut dinamakan Guilermo Cano, sebagai penghargaan untuk Guilermo Cano Isaza, seorang wartawan Colombia yang terbunuh di depan kantornya, El Espectador, di Bogota, pada 17 Desember 1986. Cano telah menulis mengenai kekuatan mafia obat-obatan Colombia.  

Sumber : Hari-hari Besar Internasional/Zulkifli

Kamis, 02 Mei 2013

Hari Pendidikan Nasional


       Setiap 2 Mei kita memperingati hari pendidikan nasional. Tanggal ini merupakan hari lahir dari Bapak Pendidikan Nasional, Raden Mas Soewardi Suryaningrat atau lebih dikenal Ki Hadjar Dewantara. Ajarannya yang terkenal adalah tut wuri handayani, ing madya mangun karsa, ing ngarsa sungtulada ( di belakang memberikan dorongan, di tengah memberikan peluang untuk berprakarsa, di depan memberikan teladan ). Bangsa ini harus mewarisi pemikiran beliau tentang tujuan pendidikan dimana harus memajukan bangsa secara keseluruhan tanpa membeda - bedakan agama,etnis,status sosial,status ekonomi dan sebagainya,serta harus didasarkan pada kemerdekaan yang asasi.
       Dewasa ini dengan perkembangan zaman dan berbagai tantangannya menuntut kualitas manusia yang lebih baik. Pendidikan adalah faktor utama dalam pembangunan kualitas manusia tersebut. Namun apakah negeri ini telah mempunyai sistem pendidikan yang baik? Perbedaan kualitas pendidikan antar daerah, kurikulum yang menimbulkan banyak kontroversi, tenaga pendidik yang kurang baik kualitas maupun kuantitasnya, anggaran yang tidak tepat sasaran sampai dengan kisruh UN.
       Para pelajar,guru,satuan pendidikan,pemerintah dan kita semua harus melanjutkan tongkat estafet yang telah diberikan Ki Hadjar Dewantara. Pembangunan kualitas manusia yang baik tentu akan berbanding lurus terhadap kemajuan dan kesejahteraan bangsa.

Ki Hadjar Dewantara



         Terlahir dengan nama Raden Mas Soewardi Soeryaningrat. Ia berasal dari lingkungan keluarga kraton Yogyakarta. Raden Mas Soewardi Soeryaningrat, saat berusia 40 tahun berganti nama menjadi Ki Hadjar Dewantara. Semenjak saat itu, ia tidak lagi menggunakan gelar kebangsawanan di depan namanya. Dimaksudkan supaya ia dapat bebas dekat dengan rakyat, baik secara fisik maupun hatinya. Ia menamatkan Sekolah Dasar di ELS (Sekolah Dasar Belanda) Kemudian sempat melanjut ke STOVIA (Sekolah Dokter Bumiputera), tapi tidak sampai tamat karena sakit. Kemudian ia bekerja sebagai wartawan di beberapa surat kabar antara lain Sedyotomo, Midden Java, De Express, Oetoesan Hindia, Kaoem Moeda, Tjahaja Timoer dan Poesara.  Ki Hajar Dewantara juga aktif dalam organisasi sosial dan politik. Pada tahun 1908, ia aktif di Boedi Oetomo untuk mensosialisasikan mengenai pentingnya persatuan dan kesatuan dalam berbangsa dan bernegara kepada masyarakat.
       Kemudian, bersama Douwes Dekker (Dr. Danudirdja Setyabudhi) dan dr. Cipto Mangoenkoesoemo, ia mendirikan Indische Partij (partai politik pertama yang beraliran nasionalisme Indonesia) pada tanggal 25 Desember 1912 yang bertujuan mencapai Indonesia merdeka. Mereka berusaha mendaftarkan organisasi ini untuk memperoleh status badan hukum pada pemerintah kolonial Belanda. Tetapi pemerintah kolonial Belanda melalui Gubernur Jendral Idenburg berusaha menghalangi kehadiran partai ini dengan menolak pendaftaran itu pada tanggal 11 Maret 1913. Alasan penolakannya adalah karena organisasi ini dianggap dapat membangkitkan rasa nasionalisme rakyat dan menggerakan kesatuan untuk menentang pemerintah kolonial Belanda.
       Kemudian setelah ditolaknya pendaftaran status badan hukum Indische Partij ia pun ikut membentuk Komite Bumipoetra pada November 1913. Komite itu sekaligus sebagai komite tandingan dari Komite Perayaan Seratus Tahun Kemerdekaan Bangsa Belanda. Komite Boemipoetra itu melancarkan kritik terhadap Pemerintah Belanda yang bermaksud merayakan seratus tahun bebasnya negeri Belanda dari penjajahan Prancis dengan menarik uang dari rakyat jajahannya untuk membiayai pesta perayaan tersebut.
      Sehubungan dengan rencana perayaan itu, ia pun mengkritik lewat tulisan berjudul Als Ik Eens Nederlander Was (Seandainya Aku Seorang Belanda) dan Een voor Allen maar Ook Allen voor Een (Satu untuk Semua, tetapi Semua untuk Satu Juga). Tulisan Seandainya Aku Seorang Belanda yang dimuat dalam surat kabar de Expres milik dr. Douwes Dekker itu antara lain berbunyi:

"Sekiranya aku seorang Belanda, aku tidak akan menyelenggarakan pesta-pesta kemerdekaan di negeri yang kita sendiri telah merampas kemerdekaannya. Sejajar dengan jalan pikiran itu, bukan saja tidak adil, tetapi juga tidak pantas untuk menyuruh si inlander memberikan sumbangan untuk dana perayaan itu.
Pikiran untuk menyelenggarakan perayaan itu saja sudah menghina mereka dan sekarang kita garuk pula kantongnya. Ayo teruskan penghinaan lahir dan batin itu! Kalau aku seorang Belanda. Apa yang menyinggung perasaanku dan kawan-kawan sebangsaku terutama ialah kenyataan bahwa bangsa inlander diharuskan ikut mengongkosi suatu pekerjaan yang ia sendiri tidak ada kepentingannya sedikitpun".

     Akibat karangannya itu, pemerintah kolonial Belanda melalui Gubernur Jendral Idenburg menjatuhkan hukuman tanpa proses pengadilan, berupa hukuman internering (hukum buang) yaitu sebuah hukuman dengan menunjuk sebuah tempat tinggal yang boleh bagi seseorang untuk bertempat tinggal. Ia pun dihukum buang ke Pulau Bangka. Douwes Dekker dan Cipto Mangoenkoesoemo merasakan rekan seperjuangan diperlakukan tidak adil. Mereka pun menerbitkan tulisan yang bernada membela Soewardi. Tetapi pihak Belanda menganggap tulisan itu menghasut rakyat untuk memusuhi dan memberontak pada pemerinah kolonial. Akibatnya keduanya juga terkena hukuman internering. Douwes Dekker dibuang di Kupang dan Cipto Mangoenkoesoemo dibuang ke pulau Banda. Namun mereka menghendaki dibuang ke Negeri Belanda karena di sana mereka bisa memperlajari banyak hal dari pada didaerah terpencil. Akhirnya mereka diijinkan ke Negeri Belanda sejak Agustus 1913 sebagai bagian dari pelaksanaan hukuman. Kesempatan itu dipergunakan untuk mendalami masalah pendidikan dan pengajaran, sehingga Raden Mas Soewardi Soeryaningrat berhasil memperoleh Europeesche Akte.Kemudian ia kembali ke tanah air di tahun 1918. Di tanah air ia mencurahkan perhatian di bidang pendidikan sebagai bagian dari alat perjuangan meraih kemerdekaan.
      Setelah pulang dari pengasingan, bersama rekan-rekan seperjuangannya, ia pun mendirikan sebuah perguruan yang bercorak nasional, Nationaal Onderwijs Instituut Tamansiswa (Perguruan Nasional Tamansiswa) pada 3 Juli 1922. Perguruan ini sangat menekankan pendidikan rasa kebangsaan kepada peserta didik agar mereka mencintai bangsa dan tanah air dan berjuang untuk memperoleh kemerdekaan.
Tidak sedikit rintangan yang dihadapi dalam membina Taman Siswa. Pemerintah kolonial Belanda berupaya merintanginya dengan mengeluarkan Ordonansi Sekolah Liar pada 1 Oktober 1932. Tetapi dengan kegigihan memperjuangkan haknya, sehingga ordonansi itu kemudian dicabut.
       Di tengah keseriusannya mencurahkan perhatian dalam dunia pendidikan di Tamansiswa, ia juga tetap rajin menulis. Namun tema tulisannya beralih dari nuansa politik ke pendidikan dan kebudayaan berwawasan kebangsaan. Tulisannya berjumlah ratusan buah. Melalui tulisan-tulisan itulah dia berhasil meletakkan dasar-dasar pendidikan nasional bagi bangsa Indonesia.
       Sementara itu, pada zaman Pendudukan Jepang, kegiatan di bidang politik dan pendidikan tetap dilanjutkan. Waktu Pemerintah Jepang membentuk Pusat Tenaga Rakyat (Putera) dalam tahun 1943, Ki Hajar duduk sebagai salah seorang pimpinan di samping Ir. Soekarno, Drs. Muhammad Hatta dan K.H. Mas Mansur.
        Setelah zaman kemedekaan, Menteri Pendidikan, Pengajaran dan Kebudayaan yang pertama
Ki Hajar Dewantara pernah menjabat Menteri Pendidikan, Pengajaran dan Kebudayaan yang pertama. Nama Ki Hadjar Dewantara bukan saja diabadikan sebagai seorang tokoh pahlawan pendidikan (bapak Pendidikan Nasional) yang tanggal kelahirannya 2 Mei dijadikan hari Pendidikan Nasional, tetapi juga ditetapkan sebagai pahlawan Pergerakan Nasional melalui surat keputusan Presiden RI No.305 Tahun 1959, tanggal 28 November 1959. Penghargaan lain yang diterimanya adalah gelar Doctor Honoris Causa dari Universitas Gajah Mada pada tahun 1957. Dua tahun setelah mendapat gelar Doctor Honoris Causa itu, ia meninggal dunia pada tanggal 28 April 1959 di Yogyakarta dan dimakamkan di sana.


Sumber: http://www.tokohindonesia.com/biografi/article/295-pahlawan/1502-bapak-pendidikan-nasional

Rabu, 01 Mei 2013

Pembebasan Irian Barat



    Pada 1 Mei 1963 pemerintah RI secara resmi menerima pemerintahan Irian Barat dari UNTEA ( United Nation Temporary Executive Authority ). Hal ini merupakan salah satu hasil dari Persetujuan New York pada 15 Agustus 1962 di markas besar PBB di New York yang berisi beberapa hal berikut :
a) Setelah pengesahan persetujuan antara Indonesia-Belanda, selambat-lambatnya pada 1 Oktober1962 pemerintah sementara PBB atau UNTEA akan tiba di Irian Barat untuk melakukan serah terima pemerintahan dari tangan Belanda. Sejak hari itu, bendera Belanda diturunkan dan diganti dengan bendera PBB.
b) UNTEA akan memakai tenaga-tenaga Indonesia baik sipil maupun alat-alat keamanan putra -putra Irian Barat sendiri dan pegawai - pegawai Belanda yang masih diperlukan.
c) Pasukan-pasukan Indonesia yang sudah ada di Irian Barat tetap tinggal di Irian Barat yang berstatus dibawah UNTEA.
d) Angkatan perang Belanda secara berangsur-angsur dikembalikan. yang belum pulang ditempatkan dibawah pengawasan PBB dan tidak boleh dipakai untuk operasi-operasi militer.
e) Antara Irian Barat dan Indonesia lainnya belaku lalu lintas bebas.
f)  Pada 31 Desember 1962 , bendera Indonesia mulai berkibar di samping bendera PBB.
g) Pemulangan anggota - anggota sipil dan militer Belanda sudah selesai pada 1 Mei 1963 dan selambat-lambatnya 1 Mei 1963 pemerintah RI secara resmi menerima pemerintahan di Irian Barat dari UNTEA.
    Untuk menjamin keamanan di wilayah Irian Barat,dibentuk suatu pasukan keamanan PBB UNSF ( United Nations Security Forces ) dibawah pimpinan Brigjen Said Khan dari Pakistan.

Sumber : dari berbagai sumber

Peristiwa Aru


      Pada 12 Januari 1962, tiga buah Motor Torpedo Boat ( MTB ) yang tergabung dalam Kesatuan Patroli Cepat, yakni RI Macan Tutul, RI Harimau, RI Macan Kumbang mengadakan patroli rutin di lautan Arafuru. Dalam patroli ini turut pula Deputi KSAL Komodor Jos Sudarso, Kepala Direktorat Operasi MBAL Kolonel Soedomo, Asisten II Ksad Kolonel Moersaid serta perwira- perwira staf lainnya. Para perwira tinggi dan senior ini bermaksud meninjau lebih dekat medan laut terdepan di perbatasan Trikora untuk penyusunan rencana operasi selanjutnya.
       Pada 15 Januari 1962, waktu menunjukkan jam 21.15 waktu I.,terlihat 2 buah pesawat terbang milik Belanda dengan jenis Neptune dan Firefly melayang pada ketinggian 3.000 kaki ( 915 m ) melintasi formasi patroli ALRI. Sementara itu radar MTB menangkap dan memberikan tanda-tanda 2 buah kapal perusak Belanda yang bergerak cepat sejauh 7 mil ( 11,262 km ) dari satuan patroli MTB.
Melihat situasi yang membahayakan, karena mendapat serangan tiba-tiba, Komodor Jos Sudarso ambil alih pimpinan dan memerintahkan serangan balasan. Namun kedua kapal perusak Belanda yang memiliki persenjataan lebih kuat telah mengepung posisi MTB Indonesia.Komodor Jos Sudarso memerintahkan RI Macan Tutul untuk melakukan manuver,sehingga menjadikan RI Macan Tutul menjadi sasaran tembak kapal perusak musuh.
       Siasat berhasil tetapi menyebabkan terbakar dan tenggelamnya RI Macan Tutul bersama Komodor Jos Sudarso, Kapten Wiratno,serta beberapa awak kapalnya. Dua kapal MTB lainnya berhasil meloloskan diri.
Sebelum RI Macan Tutul tenggelam, melalui radio Komodor Jos Sudarso masih sempat mengomandokan combat message : " Kobarkan semangat pertempuran " Akhirnya pada 21.35 RI Macan Tutul tenggelam dalam keadaan terbakar.

Sumber : 30 Tahun Indonesia Merdeka, 1978.

May Day



      Hari Buruh pada umumnya dirayakan pada tanggal 1 Mei, dan dikenal dengan sebutan May Day. Hari buruh di beberapa negara merupakan hari libur tahunan yang berawal dari usaha gerakan serikat buruh untuk merayakan keberhasilan ekonomi dan sosial para buruh.
      Ada dua orang yang dianggap telah menyumbangkan gagasan untuk menghormati para pekerja, Peter McGuire dan Matthew Maguire, seorang pekerja mesin dari Paterson, New Jersey. Pada tahun 1872, McGuire dan 100.000 pekerja melakukan aksi mogok untuk menuntut mengurangan jam kerja. McGuire lalu melanjutkan dengan berbicara dengan para pekerja and para pengangguran, melobi pemerintah kota untuk menyediakan pekerjaan dan uang lembur. McGuire menjadi terkenal dengan sebutan "pengganggu ketenangan masyarakat". Pada tanggal 5 September 1882, parade Hari Buruh pertama diadakan di kota New York dengan peserta 20.000 orang yang membawa spanduk bertulisan 8 jam kerja, 8 jam istirahat, 8 jam rekreasi. Maguire dan McGuire memainkan peran penting dalam menyelenggarakan parade ini. Dalam tahun-tahun berikutnya, gagasan ini menyebar dan semua negara bagian merayakannya. Pada 1887, Oregon menjadi negara bagian pertama yang menjadikannya hari libur umum. Pada 1894. Presider Grover Cleveland menandatangani sebuah undang-undang yang menjadikan minggu pertama bulan September hari libur umum resmi nasional. Sementara 1 Mei dipilih karena pada 1884 Federation of Organized Trades and Labor Unions, yang terinspirasi oleh kesuksesan aksi buruh di Kanada 1872, menuntut delapan jam kerja di Amerika Serikat dan diberlakukan mulai 1 Mei 1886.
       Di Indonesia hari buruh mulai diperingati sejak 1920. Semasa Orde baru, aksi untuk peringatan May Day masuk kategori aktivitas subversif, karena May Day selalu dikonotasikan dengan ideologi komunis. Konotasi ini jelas tidak pas, karena mayoritas negara-negara di dunia ini (yang sebagian besar menganut ideologi nonkomunis, bahkan juga yang menganut prinsip antikomunis), menetapkan tanggal 1 Mei sebagai Labour Day dan menjadikannya sebagai hari libur nasional. Di era reformasi may day kembali marak dirayakan oleh para buruh,dengan melakukan aksi demonstrasi sebagai bentuk aspirasi untuk mengutarakan tuntutannya yang belum terpenuhi.

Sumber: http://id.wikipedia.org

Senin, 29 April 2013

Hari Tari Internasional



      Hari tari internasional dipromosikan dan dirayakan oleh International Dance Council (CID) untuk mempromosikan tari. Perayaan tersebut diperkenalkan pada tahun 1982 oleh Komite Tari Internasional UNESCO International Theatre Institute. Tanggal tersebut diusulkan oleh Pyotr Gusev untuk memperingati kelahiran Jean-Georges Noverre,sorang penari ballet prancis (29 April 1727 - 19 Oktober 1810). Dikenal pula sebagai  pencipta ballet d'action dan merupakan pionir dalam balet narasi pada abad ke 19.
      Tujuan dari peringatan ini untuk membangun kesadaran akan pentingnya tari bagi masyarakat umum, serta mengajak pemerintah dari seluruh dunia untuk menyediakan sistem bagi pendidikan tari dari level dasar hingga level tinggi.  


Sumber : Hari-hari Besar Internasional/Zulkifli

Minggu, 28 April 2013

Konferensi Asia Afrika



     Konferensi Kolombo pada 28 April - 2 Mei 1954,yang dihadiri oleh PM Sir John Kotelawala dari Srilanka,PM U Nu dari Birma ( Myanmar ), PM jawaharlal Nehru dari India,dan PM Ali Sastroamidjojo dari Indonesia,muncul gagasan untuk menyelenggarakan Konferensi Asia Afrika. PM Ali Sastroamidjojo mengusulkan agar pertemuan selanjutnya mengundang lebih banyak para pemimpin Asia-Afrika lainnnya. Untuk itu diadakan pertemuan di Bogor pada 28-29 Desember 1954,dikenal sebagai Konferensi Pancanegara. Konferensi ini behasil mencapai kesepakatan untuk mengadakan KAA di Bandung pada 18 - 24 April 1955.
     KAA ini dihadiri oleh 29 negara dari 30 negara yang diundang. Negara yang tidak hadir yaitu Rhodesia (Zimbabwe). Konferensi ini berhasil merumuskan sebuah piagam yang dinamakan " Dasasila Bandung ".
a. Menghormati hak dasar manusia,tujuan serta azas yang termuat dalam Piagam PBB.
b. Menghormati kedaulatan dan integritas teritorial semua bangsa.
c. Mengakui persamaan semua ras dan semua bangsa besar maupun kecil.
d. Tidak melakukan intervensi atau campurtangan dalam soal-soal dalam negeri lain.
e. Menghormati hak setiap bangsa untuk mempertahankan diri secara sendirian atau kolektif yang sesuai
    dengan piagam PBB.
f.  1)Tidak menggunakan peraturan dari pertahanan kolektif untuk untuk bertindak bagi kepentingan khusus.
    2)Tidak melakukan tekanan terhadap negara lain.
g. Tidak melakukan agresi terhadap integritas teritorial negara lain.
h. Menyelesaikan segala perselisihan internasional dengan Jalan damai.
i.  Memajukan kepentingan bersama dan kerjasama.
j.  Menghormati hukum dan kewajiban-kewajiban internasional.   

     KAA berhasil membuka mata dunia akan kemampuan negara Asia-Afrika. Melalui konferensi ini,negara Asia-Afrika mulai memperjuangkan nasibnya untuk merdeka.selain itu juga mengilhami lahirnya Gerakan Non-Blok.

Sumber : Indonesia Abad Ke-20 Jilid 2,1992;30 Indonesia Merdeka, 1978.

Hari Kesehatan dan Keselamatan Kerja

     

     Hari kesehatan dan keselamatan kerja merupakan kampanye internasional untuk mempromosikan keselamatan dan kesehatan kerja. Hari ini juga merupakan International Workers' Memorial Day atau International Commemoration Day (ICD) for Dead and Injured yang diperingati karena tingginya tingkat kecelakaan kerja serta resiko kesehatan bagi pekerja. Workers' Memorial Day dimulai oleh Canadian Union of Public Employees (CUPE) pada tahun 1984, Canadian Labour Congress kemudian mendeklarasikan hari tersebut secara rutin pada 28 April 1985, yang juga merupakan hari ulang tahun Workers Compensation Act yang mulai ada pada tahun 1914.  


Sumber : Hari-hari Besar Internasional/Zulkifli

Sabtu, 27 April 2013

27 April Hari Pemasyarakatan Indonesia

      

       Adalah Prof. Sahardjo,S.H yang mencetuskan gagasan mengenai pembinaan narapidana berdasar sistem pemasyarakatan. Telah 49 tahun sejak konsepsi mengenai gagasan tersebut direalisasikan.
       Beberapa perbaikan di segala aspek telah dilakukan demi meningkatkan kualitas lapas,namun tentu masih menyisakan beberapa kekurangan. Terlepas dari segala kontroversi dan stigma negatif, lapas tentu harus mendapat perhatian besar dari semua pihak. Penegakan hukum sangat penting, baik itu oleh pemerintah maupun masyarakat. Kasus yang terjadi di lapas cebongan atau kasus-kasus lainnya yang terjadi di lembaga pemasyarakatan haruslah ditangani dengan jelas,jujur dan transparan agar menjadi bahan evaluasi dan pembelajaran di masa mendatang.
       Beberapa hari lalu (23/4) dalam " Seminar Nasional Revitalisasi Sistem Pengamanan Lapas dan Rutan " Menteri Hukum dan HAM Amir Syarifudin menitikberatkan pada pentingnya pengawasan dan pengamanan yang berbasis teknologi di lapas/rutan. Hal tersebut tentu harus diimbangi dengan SDM dan anggaran yang cukup. Dalam laporannya sekretaris Ditjen PAS, Susy Susilawati mengungkapkan urgensi pengamanan di lapas terutama terkait penyerangan di lapas Cebongan. Aspek regulasi, anggaran, dan sarana prasarana menjadi titik perhatian demi mewujudkan pemasyarakatan yang sejalan dengan pengembangan kebijakan nasional. Perlindungan negara terhadap pelaku tindak pidana juga harus sejalan dengan perspektif HAM, sosiologis, dan psikologis.


 Sumber : dari berbagai sumber

Jumat, 26 April 2013

Hari Kekayaan Intelektual Internasional

      

      Hari Kekayaan Intelektual dilaksanakan secara rutin setiap tanggal 26 April. Pertama dilaksanakan oleh World Intellectual Property Organization (WIPO) pada tahun 2001 untuk meningkatkan kesadaran akan hak kekayaan intelektual dalam hidup sehari-hari dan untuk merayakan kontribusi yang telah diberikan para penemu dan seniman untuk mengembangkan kehidupan sosial di seluruh dunia. Tanggal 26 April dipilih karena pada tanggal tersebut World Intellectual Property Organization melakukan konvensinya pada tahun 1970.
       Berbagai acara dilakukan dalam rangka memperingati hari ini termasuk di Indonesia Kementerian Hukum dan HAM Direktorat Jenderal HKI mengadakan "Pameran foto dan pemegang sukses HKI". Bertempat di Grand Indonesia Lt.5 Jakarta pada tanggal 22 - 28 April 2013.
       Hak Kekayaan Intelektual banyak dipengaruhi oleh pemikiran John Locke tentang hak milik. Dalam bukunya, Locke mengatakan bahwa hak milik dari seorang manusia terhadap benda yang dihasilkannya itu sudah ada sejak manusia lahir. Benda dalam pengertian disini tidak hanya benda yang berwujud tetapi juga benda yang abstrak, yang disebut dengan hak milik atas benda yang tidak berwujud yang merupakan hasil dari intelektualitas manusia
       Hukum yang mengatur hak kekayaan intelektual bersifat teritorial yang berarti penindakan mengenainya diharuskan melalui yurisdiksi masing-masing tempat dimana hak tersebut terdaftar. Di Indonesia sendiri undang undang mengenai perlindungan hak kekayaan intelektual telah ada sejak masa kolonial Belanda. Berbagai pembaruan undang undang terus bergulir hingga yang sekarang berlaku UU No 14 tahun 2001 tentang paten, UU No 15 tahun 2001 tentang merek, UU No 19 tahun 2002 tentang hak cipta .
       Perundangan ini tidak lantas  melindungi penuh pemegang sah hak kekayaan intelektual yang terdaftar. Berbagai pelanggaran kerap terjadi di masyarakat.Ini semata mata karena terus adanya demand dari konsumen dan akhirnya menjadi celah beberapa pihak untuk mendapatkan keuntungan. Untuk memangkas praktek-praktek tersebut demi menghargai hak  para penemu dan pencipta seyogianya kita meminimalisir bahkan tidak sama sekali menggunakan produk yang tidak melalui mekanisme yang sah.
      
       Happy World Intelectual Day! Terus berkarya!

sumber : dari berbagai sumber

Kamis, 25 April 2013

Peringatan Hari Malaria

      

       Hari malaria sedunia jatuh pada tanggal 25 April. Tanggal ini adalah untuk memperingati dan menambah kewaspadaan kita terhadap penyakit malaria. Malaria sendiri adalah penyakit yang disebabkan oleh parasit Plasmodium yang ditularkan melalui nyamuk Anopheles sp, ditandai dengan gejala demam,menggigil dan sakit kepala yang sering disertai anemia dan pembesaran limfa.
       Malaria adalah penyakit menular yang masih menjadi masalah kesehatan dunia termasuk di Indonesia. Berbagai upaya telah dilakukan untuk memberantas penyakit ini. Dalam pertemuan WHA (World Health Assembly) ke-60 telah dihasilkan komitmen global untuk mengeliminasi malaria disetiap negara. Petunjuk pelaksanaan tersebut telah dirumuskan WHO dalam Global Malaria Programme.
       Di Indonesia sendiri malaria masih beresiko tinggi. Pada tahun 2007 di Indonesia terdapat 396 kabupaten endemis dari 495 kabupaten yang ada, dengan perkiraan sebanyak 45 % penduduk masih berdomisili di daerah yang beresiko tertular malaria. Kerugian secara materil menurut ahli ekonomi kesehatan mencapai 3 triliun lebih setiap tahun. Tentu ini akan sangat berpengaruh terhadap pendapatan daerah yang berdampak langsung terhadap pembangunan. Untuk itu pemerintah dalam hal ini kementrian kesehatan melalui Keputusan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 293/MENKES/SK/IV/2009 mencanangkan Bebas Malaria 2030.
       Penyebaran malaria disebabkan oleh berbagai faktor antara lain:
  1. Perubahan lingkungan yang tidak terkendali dapat menimbulkan tempat perindukan nyamuk malaria.
  2. Banyaknya nyamuk Anopheles sp yang telah dikonfirmasi sebagai vektor malaria (17 spesies), dari berbagai macam habitat.
  3. Mobilitas penduduk yang relatif tinggi dari dan ke daerah endemic malaria.
  4. Perilaku masyarakat yang memungkinkan terjadinya penularan.
  5. Semakin meluasnya penyebaran parasit malaria yang telah resisten terhadap obat anti malaria.
  6. Terbatasnya akses pelayanan kesehatan untuk menjangkau seluruh desa yang bermasalah malaria,karena hambatan geografis, ekonomi, dan sumber daya.
Berdasarkan uraian tersebut, dapat disimpulkan bahwa malaria merupakan masalah yang komplek sehingga eliminasi malaria harus dilaksanakan secara terpadu oleh semua komponen terkait dan menjadi bagian integral dari pembangunan nasional.
   

Sumber : KEPUTUSAN MENTERI KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 293/MENKES/SK/IV/2009

Rabu, 24 April 2013

Hari Angkutan Nasional





Pernahkah anda tahu 24 April adalah hari angkutan nasional? Saya pikir banyak yang tidak mengetahuinya. Padahal melihat fungsinya angkutan atau sarana transportasi sangatlah penting dan vital. Kemajuan suatu wilayah akan sangat bergantung pada sarana dan prasarana transportasi.  Memang informasi mengenai Hari Angkutan Nasional ini masih sulit didapatkan. Pihak –pihak terkait pun banyak yang tidak mengetahuinya.
Berbicara masalah ini mungkin terbersit di kepala apa manfaat dari hari angkutan nasional ini. Terlebih, banyak dari kita yang masih kecewa dengan kondisi angkutan di tanah air yang jauh dari kesan aman dan nyaman. Kondisi sarana dan prasarana transportasi yang memprihatinkan menjadi tolok ukur untuk menilainya disamping peraturan dan kebijakan yang diambil oleh pemerintah dalam hal ini kementrian perhubungan.
Namun hendaklah kita tidak berhenti untuk berharap. Karena dengan perencanaan yang matang dan keinginan yang kuat dari para pemangku kepentingan termasuk kita semua maka bukan tidak mungkin semua hal ini dapat terwujud.
 Melihat sangat vital fungsi dari angkutan, sudah sewajarnya jika kita sedikit mengingat terlepas dari latar belakang peresmian hari dan juga kondisi angkutan di tanah air. Mudah mudahan momen hari angkutan nasional  ini sedikit mengingatkan dan lebih memperbesar harapan kita untuk mendapatkan sarana angkutan yang massal,aman,nyaman,cepat dan terjangkau.

Bravo,angkutan Nasional!!


Sumber : dari berbagai sumber

Selasa, 23 April 2013

Selamat Hari Buku Sedunia





Selamat hari buku sedunia! Hari ini 23 April adalah hari simbolik untuk menghargai buku. Buku merupakan hasil pemikiran manusia yang dituangkan dalam bentuk tulisan.  Banyak sekali fungsi dari buku diantaranya sebagai gudang keilmuan,informasi dari sebuah peristiwa dan bahkan sebuah peradaban dikatakan memasuki masa sejarah ketika ada sebuah bukti tulisan.
Hari Buku sedunia sendiri dicetuskan oleh UNESCO pada sebuah konferensi umum di Paris pada tahun 1995. Konon pada awalnya adalah bagian dari perayaan Hari Saint George di wilayah Katalonia. Sejak abad pertengahan para pria memberikan mawar kepada kekasihnya. Namun sejak tahun 1923 para pedagang buku mempengaruhi tradisi ini untuk menghormati Miguel de Cervantes, seorang pengarang yang meninggal dunia pada tanggal 23 April sehingga sejak 1925 para perempuan memberikan sebuah buku sebagai pengganti mawar yang diterimanya. Pada masa itu lebih dari 400.000 buku terjual dan ditukarkan dengan empat juta mawar.
Banyak sekali gelaran yang diadakan dalam rangka memperingati hari buku baik di dalam maupun di luar negeri. Di Indonesia misalnya Museum Konferensi Asia Afrika Bandung mengadakan Pameran Buku Langka KAA 2013. Berletak di perpustakaan museum KAA pada tanggal 23-24 April 2013. Kegiatan ini dilakukan untuk meningkatkan apresiasi masyarakat terhadap buku.
Sekali lagi selamat hari buku!! Apresiasi dan tingkatkan minat membaca buku. Doctus Com Libro, orang pintar karena membaca buku.


Sumber : dari berbagai sumber


Minggu, 21 April 2013

R.A Kartini dan dunia pendidikan.






Raden Adjeng Kartini lahir pada tanggal 21 April 1879 dari pasangan Sosroningrat dan Ngasirah. Sosroningrat adalah kepala keresidenan Jepara yang sebelumnya menjabat kepala dusun Mayong. Ngasirah merupakan istri pertama dari Sosroningrat dan anak dari ulama di Teluwakur. Peraturan kolonial mengharuskan kepala Residen menikah dengan bangsawan,karena itu Sosroningrat menikah lagi dengan Woerjan anak Tjitrowikromo (kepala residen Jepara sebelum Sosroningrat) yang merupakan keturunan langsung Raja Madura.
Kartini lahir dalam keluarga yang mengutamakan pendidikan. Beliau diperbolehkan bersekolah hingga berumur 12 tahun. Beliau juga belajar bahasa Belanda yang pada saat itu sangat jarang perempuan mempelajarinya. Pada umur 12 tahun Kartini “ dipingit “. Dalam tradisi bangsawan jawa seorang perempuan pada umur 12 tahun diharuskan berdiam di rumah orangtuanya sampai waktu telah cukup menikah.
Selama masa dipingit tersebut,Kartini terus memperdalam ilmu yang telah dipelajarinya. Beliau yang juga dapat berbahasa Belanda mempunyai beberapa sahabat pena di negeri Belanda. Salah satunya adalah Rosa Abendanon. Buku,Koran,majalah eropa menumbuhkan rasa ingin tahunya terhadap para feminis di eropa. Beliau ingin mengimplementasikannya dimana saat itu perempuan di jawa berstatus sosial rendah. Perhatian Kartini tidak hanya terhadap emansipasi wanita juga terhadap masalah sosial yang berkembang di masyarakat diantaranya pendidikan,sosial budaya termasuk poligami.
Pada tanggal 19 November 1903 Kartini menikah dengan Joyodiningrat kepala residen Rembang yang telah mempunyai 3 orang istri. Hal ini sangat bertentangan dengan Kartini namun beliau tidak ingin menentang ayahnya. Joyodiningrat memahami keinginan Kartini ia pun mempersilakan Kartini membangun sekolah khusus perempuan di komplek kantor keresidenan Rembang.
Kartini melahirkan seorang anak pada 13 September 1904. Beberapa hari kemudian beliau wafat pada tanggal 17 September 1904 pada umur 25 tahun.
Kehidupan Kartini banyak menginspirasi dunia pendidikan diantaranya adalah sekolah perempuan yang dibangun oleh yayasan R.A Kartini (keluarga van Deventer). Sekolah Kartini di semarang pada 1912 yang diikuti pula oleh berbagai kota seperti Cirebon,Surabaya,Jogja,Malang,Madiun dan beberapa kota lainnya.
Pada 1911 J.H. Abendanon ( Menteri budaya,Agama dan teknologi Hindia Belanda ) mengumpulkan surat-surat Kartini pada teman-temannya di eropa dan diterbitkan menjadi sebuah buku yang berjudul Door Duisternis tot Lichten (Habis gelap terbitlah terang) hingga edisi kelima. Diterjemahkan dalam bahasa inggris oleh Agnes L Symmers dengan judul Letter of a Javanese Princess.
Pada 1964 presiden Soekarno menetapkan 21 April sebagai Hari R.A Kartini. Ini merupakan wujud penghargaan dan juga sebagai alat pengingat kerja dan upaya keras R.A Kartini agar diteruskan oleh generasi setelahnya.