Sabtu, 29 Juni 2013

Hari Keluarga Nasional



Dikembangkan pertama kali oleh BKKBN di Lampung pada tanggal 29 Mei 1993 pada masa presiden Soeharto,maka pada tanggal 29 Mei kita kenal sebagai hari Keluarga Berencana.
Sebuah keluarga merupakan institusi terkecil yang membentuk sebuah bangsa. Sebuah keluarga yang harmonis dan sejahtera tentu akan membentuk sebuah bangsa yang hebat. Berbagai aktivitas baik ekonomi,sosial,politik tentu akan dimulai dari keluarga.
Begitu banyak peran dari sebuah keluarga untuk bangsa secara keseluruhan,sudah selayaknya mendapat porsi perhatian lebih untuk terus mengingatkan dan terus menggiatkan program-program demi menciptakan sebuah keluarga yang berkualitas.



Jumat, 28 Juni 2013

Konferensi Meja Bundar


      Konferensi Meja Bundar (KMB) adalah tindak lanjut dari persetujuan Roem-royen yang dilakukan dibawah pengawasan UNCI. Konferensi ini dimaksudkan agar bisa menyelesaikan sengketa antara Indonmesia-Belanda terutama yang menyangkut kedaulatan Republik Indonesia.
      Konferensi dilaksanakan di Den haag (Belanda) dimulai tanggal 23 Agustus 1949 -2 November 1949. Indonesia diwakili oleh Drs.Moh. Hatta sebagai pemimpin delegasi dengan anggota delegasi antara lain Mr. Moh Roem, Prof. Dr. Soepomo, Dr. J. Leimena,  Mr. Ali sastroamidjojo, Ir. Djuanda, Dr. Soekiman, Mr. Soeyono  Hadinyoto, Dr. Djodjohadikusumo, Mr. A. K. Pringgodigdo, Kolonel T. B. Simatupang, dan Mr Sumardi. BFO diwakili oleh Sultan Hamid II dari pontianak, sedangkan komisi PBB diwakili Herremans Merle Cohran, Critchley dan Romanos.
Setelah melalui perdebatan yang cukup panjang akhirnya KMB memutuskan  sebagai berikut :
1) kerajaan Belanda menyerahkan ssepenuhnya kedaulatan atas Indonessia dan tidak dapat dicabut kembali kepada Republik Indonesia.
2)Penyerahanan kedaulatan itu akan dilakukan selambat-lambatnya pada 30 Desember 1949.
3) masalah Irian Barat akan dibicarakan setelah satu tahun penyerahan kedaulatan.
4) antara RIS dan Kerajaan Belanda akan diadakan hubungan Uni Indonesia-Belanda yang dikepalai oleh Ratu Belanda.
5) Kapal-kapal perang Belanda akan ditarik kembali dari Indonesia dengan catatan bahwa beberapa korvet (kapal perang kecil) akan diserahkan kepada RIS.
      Keputusan KMB kemudian ditandatangani pada 27 Desember 1949 oleh Ratu Juliana dan Drs Moh. Hatta di Amsterdam, Belanda. Dalam waktu yang bersamaan di Jakarta tepatnya di Istana Merdeka, dilakukan pula penandatanganan hasil KMB oleh A.J.H. Lovink dan Sri Sultan Hamengkubuwono IX. Penandatangan KMB ini mengakhiri penjajahan Belanda di Indonesia secara formal.

Sumber : dari berbagai sumber

Kamis, 27 Juni 2013

Konferensi Inter Indonesia


      Konferensi Inter-Indonesia adalah konferensi antara pemerintah RI dengn Bijeenkonst voor federaal overleg (BF0) atau badan permusyawaratan federal, konferensi dimaksudkan untuk mencapai kata kesepakatan mengenai pembentukan Negara Indonesia Serikat sebagai bahan pembicaraan dalam KMB di Den haag Belanda.
      Peserta Konferensi Inter Indonesia adalah wakil pemerintah RI dan wakil negara bagian dipimpin oleh Van Mook. Konferensi Inter Indonesia melahirkan keputusan :
a) Negara Indonesia Serikat dinamakan Republik Indonesia Serikat.
b) bendera kebangsaan adalah sang merah putih.
c) lagukebangsaan Nasionaladalah Indonesia Raya.
d) bahasa nasionaladalah bahasa Indonesia.
e) hari nasionaladalah 17 agustus.
      Dari keputusan tersebut tergambar bahwa RI mempunyai pengaruh yang besar terhadap negara bagian tersebut yang terbukti bahwa sebagian besar keputusan adalah satu suara. Dari hal tersebut tercermin bahwa negara boneka sangat dipaksakan oleh Belanda.

Sumber : dari berbagai sumber

Rabu, 26 Juni 2013

Persetujuan Roem - Royen


       Pada 19 Desember 1948 Belanda melakukan agresi militer dan menduduki ibukota RI,Jogjakarta. Para pemimpin RI  Soekarno dan Moh. Hatta ditangkap dan diasingkan ke pulau Bangka. Sesaat sebelum Jogjakarta jatuh di Halaban, Sumatra Barat dibentuk Pemerintahan Darurat Republik Indonesia ( PDRI ) pada 22 Desember 1948 yang dijalankan oleh Mr. Syafrudin Prawiranegara. Selain itu dibentuk pula Komando Perang Gerilya dipimpin oleh Jenderal Sudirman.
     Dunia internasional bereaksi,pada 23 Januari 1949 di New Delhi diadakan pertemuan oleh 19 negara di Asia. Pertemuan tersebut memutuskan agar para pemimpin Indonesia dikembalikan dan tentara Belanda harus ditarik mundur dari Jogjakarta. Berkaitan dengan hal itu DK PBB pada 28 Januari 1949 bersidang dengan menghasilkan keputusan :
1. Penghentian operasi militer Belanda di Indonesia.
2. Pembesar-pembesar RI harus dikembalikan ke Jogjakarta.
3. Pengakuan kedaulatan Negara Indonesia Serikat. 
     PBB kemudian membentuk United Nations Comission for Indonesia ( UNCI ). Perundingan Indonesia Belanda dibawah UNCI dimulai pada 14 April 1949 . Delegasi Indonesia dipimpin oleh Mr Muhamad Roem,delegasi Belanda dipimpin oleh Dr van Royen. Pada 17 Mei 1949 dicapailah kesepakatan yang disebut persetujuan Roem-Royen. isi persetujuan itu sebagai berikut :
1. Delegasi Indonesia menyetujui untuk :
a) Menghentikan perang gerilya.
b) Bekerja samamengembangkan keamanan
2. Delegasi Belanda menyetujui untuk :
a) Mengembalikan pemerintah RI ke Jogjakarta.
b) Menghentikan operasi militer dan membebaskan pemimpin RI serta secepatnya mengadakan KMB

Sumber : dari berbagai sumber

Selasa, 25 Juni 2013

Perundingan Renville



     1 November 1947 DK PBB mengusulkan agar Indonesia dan Belanda melakukan perundingan dengan bantuan dari KTN dalam KTN Australia diwakili Richard Kirby, Belgia diwakili Paul Van Zeeland dan AS diwakili oleh Dr.Frank Graham. Pada 27 Oktober 1947 KTN tiba di Jakarta mengusulkan perundingan.
     Pada tanggal 8 Desember 1947 diselenggarakan konferensi diatas kapal angkatan laut AS yang bernama USS Renville. Indonesia dan Belanda menyetujuinya. Delegasi Indonesia dipimpin oleh Mr Amir syarifuddin, delegasi Belanda dipimpin oleh Abdul Kadir Widjojo Atmodjo seorang Indonesia yang memihak pada Belanda.
      Perundingan menghasilkan persetujuan yang kemudian disebut persetujuan Renville, isi persetujuan itu sebagai berikut :
a)Pemerintah  RI harus mengakui kedaulatan Belanda atas Belanda sampai pada waktuyang ditetapkan oleh Belanda untuk mengakui negara Indonesia Serikat.
b)Di beberapa daerah di Jawa,Madura dan Sumatera dilakukan pemungutan suara apakah daerah-daerah tersebut mau masuk RI atau Negara Indonesia Serikat.
      Perundingan Renville semakin menyulitkan posisi Indonesia sementara Belanda melakukan blokade ekonomi akibatnya perundingan Renville mendapat reaksi keras dan kabinet Amir Syarifuddin jatuh dan bermunculan kelompok anti pemerintah khususnya partai PKI dibawah pimpinan Muso pada tanggal 18 september 1948 di Madiun mengambil kesempatan untuk melakukan kudeta atas pemerintah Indonesia yang sah.

Sumber : Dari berbagai sumber

Senin, 24 Juni 2013

Perundingan Linggarjati

     
       Kehadiran tentara sekutu bersama NICA meyebabkan situasi yang kian meruncing. Perjuangan bersenjata berkobar di berbagai daerah begitu pula berbagai usaha diplomasi digencarkan pemerintah RI.
       Pemerintah RI maupun Belanda saling menolak usulan satu sama lain. Untuk mengatasi kebuntuan, Indonesia membentuk delegasi khusus yang dipimpin Perdana Menteri Sutan Syahrir dengan anggota Mr.Moh.Roem, Mr.Susanto Tirto Tirtoprodjo,dan dr.A.K.Gani,disertai anggota cadangan diantara nya Mr.AmirSyarifuddin,dr.Sudarsono,dan dr.J.Leimena.Pihak pemerintah Belanda diwakili suatu Komisi Jenderal yang dipimpin oleh Prof.Schermerhorn dengan anggotanya Max van Mook.
       Perundingan yang dilangsungkan di Linggarjati,pada tanggal 10 November 1946, menghasilkan keputusan sebagai berikut :
1)Belanda mengakui secara de facto Republik Indonesia dengan wilayah kekuasaan meliputi Sumatera, Jawa, dan Madura. Belanda sudah harus meninggalkan daerah de facto paling lambat tanggal 1 januari 1949. 2) Republik Indonesia dan Belanda akan bekerjasama dalam bentuk Republik Indonesia Serikat (RIS), salah satu bagiannya adalah Republik Indonesia.
3) RIS dan Belanda akan membentuk Uni Indonesia-Belanda yang diketuai oleh Ratu Belanda.
       Perundingan Linggarjati pro dan kontra. Mereka yang kontra dengan perundingan membentuk kelompok Barisan Republik Indonesia. Setelah melalui proses pendekatan akan pentingnya pengakuan atas keberadaan Indonesia,maka pada 25 Maret 1947 perundingan Linggarjati ditandatangani.

Sumber : dari berbagai sumber

Jumat, 21 Juni 2013

Hari Krida Pertanian


       Tanggal 21 Juni merupakan Hari Krida pertanian yang senantiasa diperingati oleh masyarakat pertanian, yaitu para petani-nelayan, pegawai, dan pengusaha yang bergerak di sektor pertanian. Penetapan tanggal 21 Juni sebagai Hari Krida Pertanian didasarkan atas pertimbangan bahwa pada tanggal tersebut ditinjau dari segi astronomis, matahari yang memberikan tenaga kehidupan bagi tumbuhan, hewan, dan manusia, berada pada garis balik utara (23,5 derajat lintang utara). Dimana pada saat itu terjadi pergantian iklim yang seirama dengan perubahan-perubahan usaha kegiatan pertanian. Pada akhir abad ke-IX, mulai diperkenalkan apa yang disebut pranata mangsa, yaitu cara pembagian musim dalam 12 musim yang diuraikan secara lengkap, antara lain meliputi hujan, angin, serangga, penyakit, dan sebagainya. Dimana tanggal 21 Juni merupakan saat permulaan musim ke-1 yang merupakan awal dari siklus musim tersebut. Dengan demikian, bulan Juni merupakan bulan yang penting bagi masyarakat pertanian. Kegiatan panen berbagai komoditi pertanian seperti kopi, cengkeh, lada, dan sebagainya pada umumnya dilaksanakan sekitar bulan Juni-Juli. Pada bulan-bulan panen itu selalu membuat perhitungan neraca atas usahanya. Menyampaikan puji syukur atas hasil yang diperolehnya serta mengevaluasi kelemahan dan kekurangan-kekurangannya, untuk selanjutnya di cari langkah-langkah penanggulangannya. Hari Krida Pertanian pada hakekatnya merupakan hari bersyukur, hari berbangga hati sekaligus hari mawas diri, serta hari dharma bhakti. Setiap tahunnya diperingati oleh segenap masyarakat pertanian yakni para petani-nelayan, pegawai dan pengusaha yang bergerak di sektor pertanian.

Sumber :http://www.diperta.jabarprov.go.id/

Kamis, 13 Juni 2013

Serangan Umum 1 Maret 1949



      Sampai saat ini, permasalahan pokok tentang siapa penggagas dari Serangan Umum 1 Maret 1949, belum juga dapat dipastikan. Ada tiga tokoh sejarah yang mempunyai kemungkinan besar sebagai penggagas Serangan Umum 1 Maret 1949, yaitu

1. Sri Sultan hamengkubuwono IX, selaku menteri Negara dan pimpinan informal ( raja ) rakyat Mataram
2. Letkol Soeharto, selaku Komandan Brigade 10 , sekaligus Komandan Gerilya daerah Wehrkreis  III Yogyakarta.
3. Kolonel Bambang sugeng , selaku Panglima Divisi III.

      Pendapat terdahulu menyatakan penggagas Serangan Umum 1 Maret 1949 adalah letkol. Soeharto. Pendapat ini tertulis dalam buku " Soeharto,Pikiran,Ucapan,dan Tindakan Saya " yang ditulis oleh G. Dwipayana dan Ramadhan KH. Kemudian berikutnya adalah bahwa Sri Sultan Hamengkubuwono IX adalah penggagas dari Serangan Umum 1 Maret 1949,pendapat ini berdasarkan rekaman wawancara Sri Sultan Hamengkubuwono IX dengan wartawan Radio BBC London pada 1986.
      Dalam rekaman tersebut sultan mengungkapkan latar belakang dan proses Serangan Umum 1 Maret 1949. Pada akhir Januari 1949 Sultan melihat semangat juang rakyat melemah. Sementara itu mendengar dari radio luar negeri bahwa Dewan Keamanan PBB akan melakukan siding membahas soal persengketaan Indonesia dan Belanda. Hal itulah yang menjadi alasan Sultan untukmelakukan Serangan Umum. Dengan tujuan meningkatkan semangatjuang rakyat dan menarik perhatian dunia bahwa Indonesiamasih berdiri ( masih mempunyai kekuatan ).
      Rencana Serangan Umum ini disampaikan awal Februari 1949, melalui surat pada Jenderal Sudirman. Rencana Sultan disetujui dan meminta agar Sultan berhubungan langsung dengan komandan setempat yaitu Letkol Soeharto. Selanjutnya antara Sultan dan Letkol Soeharto mengadakan pertemuan rahasia pada 14 Februari 1949. Pada pertemuan itu diputuskan Serangan Umum akandilakukan pada 28 Februari 1949. Namun, rencana ini bocor dan akhirnya ditentukan pada 1 Maret 1949.

Sumber : Rubrik Kompas 2 Maret 1999;Rubrik kompas 1 Maret 2000;Pikiran Rakyat 11 Maret 2000

Rabu, 12 Juni 2013

Sultan Hamengkubuwono IX


      Sultan Hamengkubuwono IX yang mempunyai nama asli Raden Mas Dorodjatun lahir di Yogyakarta 12 April 1912. Putra dari Sultan Hamengkubuwono VIII dan Raden Ajeng Kustilah. Memperoleh pendidikan di HIS Yogyakarta, MULO di Semarang dan AMS di Bandung. Kemudian melanjutkan ke Rijkuniversiteit (sekarang Universitas Leiden) Jurusan Indologie (ilmu tentang Indonesia) kemudian ekonomi.
      Beliau dinobatkan menjadi sultan pada 18 Maret 1940 dengan gelar " Sampeyan Dalem Ingkang Sinuhun Kanjeng Sultan Hamengkubuwana Senapati ing-ngalaga Abdurrahman Sayidin Panatagama Khalifatullah Ingkang Jumeneng Kaping Sanga "
      Merupakan sultan yang menentang penjajahan Belanda memberikan banyak dukungan bagi kemerdekaan Indonesia. Sultan Hamengkubuwono IX dan Paku Alam IX merupakan penguasa lokal pertama yang menggabungkan diri dengan RI. Secara resmi dukungan Kasultanan Yogyakarta termuat dalam surat pernyataan tertanggal 5 Maret yang isinya sebagai berikut :

      Kami HAMENGKUBUWONO IX. Sultan Negeri Ngayogyakarto Hadiningrat menyatakan :
1) Bahwa Negeri Ngayogyakarto Hadiningrat yang bersifat kerajaan adalah Daerah Istimewa dari Negara Republik Indonesia;
2) Bahwa kami sebagai Kepala Daerah memegang segala kekuasaan dalam Negeri Ngayogyakarto Hadiningrat ,dan oleh karena itu berhubung keadaan pada dewasa ini segala urusan pemerintahan dalam Negeri Ngayogyakarto Hadiningrat mulai saat ini berada di tangan kami dan kekuasaan -kekuasaan lainnya kamipegang seluruhnya;
3) Bahwa perhubungan antara Negeri Ngayogyakarto Hadiningrat dengan Pemerintah Pusat Negara Republik Indonesia bersifat langsung dan kami bertanggung jawab atas negeri kami langsung kepada Presiden Republik Indonesia.
      Kami memerintah supaya segenap penduduk dalam Negeri Ngayogyakarto Hadiningrat mengindahkan amanat kami.
Ngayogyakarto Hadiningrat, 28 Puasa,Ehe,1876

      Sultan Hamengkubuwono merupakan wakil presiden Indonesia yang ke-II ( 25 Maret 1973- 23 Maret 1978 ). Sebelumnya banyak sekali jabatan penting yang pernah beliau jalani antara lain :
1.  Menteri Negara pada Kabinet Sjahrir III (2 Oktober 1946 - 27 Juni 1947)
2.  Menteri Negara pada Kabinet Amir Sjarifuddin I dan II (3 Juli 1947-11 November 1947 dan 11 November 1947-28 Januari 1948)
3.  Menteri Negara pada Kabinet Hatta I (29 Januari 1948 - 4 Agustus 1949)
4.  Menteri Pertahanan/Koordinator Keamanan Dalam Negeri pada Kabinet Hatta II (4 Agustus 1949 -20 Desember 1949)
5.  Menteri Pertahanan pada masa RIS (20 Desember 1949 - 6 September 1950)
6.  Wakil Perdana Menteri pada Kabinet Natsir (6 September 1950 - 27 April 1951)
7.  Ketua Dewan Kurator Universitas Gajah Mada Yogyakarta (1951)
8.  Ketua Dewan Pariwisata Indonesia (1956)
9.  Ketua Sidang ke 4 ECAFE (Economic Commision for Asia and the Far East) dan Ketua Pertemuan Regional ke 11 Panitia Konsultatif Colombo Plan (1957)
10.Ketua Federasi ASEAN Games (1958)
11.Menteri/Ketua Badan Pemeriksa Keuangan (5 Juli 1959)
12.Ketua Delegasi Indonesia dalam pertemuan PBB tentang Perjalanan dan Pariwisata (1963)
13.Menteri Koordinator Pembangunan (21 Februari 1966)
14.Wakil Perdana Menteri Bidang Ekonomi 11 (Maret 1966)
15.Ketua Kwartir Nasional Gerakan Pramuka (1968)
16.Ketua Umum Komite Olahraga Nasional Indonesia/KONI (1968)
17.Ketua Delegasi Indonesia di Konferensi Pasific Area Travel Association (PATA) di California,Amerika Serikat (1968)
18.Wakil Presiden Indonesia (25 Maret 1973 - 23 Maret 1978)

Sumber : 30 Tahun Indonesia Merdeka 1945-1949,1978 ; http://id.wikipedia.org/wiki/Hamengkubuwana_IX

Selasa, 11 Juni 2013

Ganefo dan Conefo



      Games of the New Emerging Forces (Ganefo) adalah pekan olahraga Internasional antara bangsa- bangsa The New Emerging Forces (Nefo) yaitu bangsa-bangsa yang progresif revolusioner penentang imperialisme dan neokolonialisme. Gagasan Ganefo dicetuskan oleh presiden Soekarno pada 1962 setelah Indonesia keluar dari keanggotaan Komite Olimpiade Internasional ( IOC ). Jadi Ganefo ditujukan untuk menandingi gerakan Olimpiade yang dinilai Soekarno terlalu dikuasai oleh negara-negara imperialis. Ganefo pertamakali diselenggarakan di Gelora Bung Karno Jakarta pada 10-22 November 1963. Pesta olahraga ini diikuti oleh 2.200 atlet dari 48 negara Asia,Afrika,Amerika Latin dan Eropa. Kecuali negara-negara yang termasuk negara imperialis seperti Amerika Serikat,Inggris dan Belanda.
      Setelah sukses dengan Ganefo, Presiden Soekarno mencetuskan Conference of The New Emerging Forces (conefo) yang direncanakan sebagai tandingan PBB. Ide Conefo mendapat dukungan dari RRC dan Republik Persatuan Arab (Mesir,Libya dan Suriah). Pembangunan gedung Conefo dimulai pada tahun 1964, di sebelah barat Gelora Bung Karno yang sekarang menjadi Gedung MPR-DPR. Gagasan Conefo ini urung karena terjadi pemberontakan Gerakan 30 September.

Sumber : dari berbagai sumber

Senin, 10 Juni 2013

Herlina " Pending Emas "



      Herlina adalah satu-satunya sukarelawati yang ikut serta dalam perjuangan pembebasan Irian Barat ( 1962-1963 ).Sebagai seorang sukarelawati, ia tidak hanya aktif pada masa Trikora tetapi juga aktif pada masa Dwikora ( Konfrontasi dengan Malaysia ).Bersama Ali Murtopo, Herlina ikut dalam misi perdamaian RI untuk membicarakan tentang penghentian konfrontasi dengan Malaysia. Sewaktu kaum komunis memberontak Herlinaikut aktif juga dalam penumpasan PKI dan menuntut perubahan dalam tata politik di Indonesia pada masa itu.
      Akibat kesehatannya yang sering terganggu, Herlina mengundurkan diri dari semua kegiatan politik dan ia hidup berwiraswata. Perhatiannya kemudian tercurah dalam bidang sosial. Herlina mengasuh anak yatim piatu,penderita cacat mental,disamping itu menggiatkan olahraga sepakbola. Juga duduk sebagai anggota pengurus Organisasi Veteran (1980-1983).
      Untuk jasa-jasanya Herlina mendapat penghargaan pending emas dari presiden Soekarno. setelah itu ,pending emas tersebut dikembalikan dengan harapan dapat dimanfaatkan untuk kesejahteraan rakyat Namun sampai saat ini tak seorang pun mengetahui dimana barang tersebut berada.

sumber: dari berbagai sumber

Minggu, 09 Juni 2013

Adam Malik



      Adam Malik lahir di kampung Keling , Pematangsiantar, 22 Juli 1917. Ia adalah anak ketiga dari pasangan pedagang kelontong Haji Abdul Malik dan Salamah.
      Adam Malik mempunyai bakat yang luar biasa dalam berdiplomasi. Penyerahan Irian Barat termasuk hasil diplomasi rahasianya dengan delegasi Belanda di Virginia Amerika Serikat,tahun 1962. Ia pula yang ditugasi Soeharto untuk memulihkan keanggotaan PBB pada September 1966. Kelihaiannya berhasil pula menangguhkan utang Indonesia yang terakumulasi pada masa presiden Soekarno selama 30 tahun.
      Reputasinya dalam dunia diplomasi membuat " Si Bung " atau " Si Kancil " ( begitu julukannya ) terpilih menjadi Ketua Majelis Umum PBB pada periode 1971 - 1972. Kemampuan diplomasi Adam Malik tak lepas dari profesinya sebagai wartawan yang ditekuninya selama sejak 1930. Monumennya yang masih bisa dilihat sampai saat ini adalah kantor berita Antara. Ia ikut mendirikan kantor tersebut pada 1937.
      Meskipun begitu, Si Bung ini bukan hanya diplomat dan Jurnalis. Ia juga seorang politisi tulen. Sejarah mencatat, bersama Sukarni dan Chairul Saleh , ia menculik Soekarno-Hatta ke Rengasdengklok dan mendesak agar kemerdekaan Indonesia segera diproklamasikan. Pada 1978 - 1983 menjabat sebagai wakil presiden Indonesia yang ketiga. Beliau wafat pada 5 September 1984 di Bandung.

sumber : dari berbagai sumber

Sabtu, 08 Juni 2013

Mohammad Natsir



      Lahir di Solok,Sumatera Barat 17 Juli 1908. Mohammad Natsir merupakan seorang tokoh pemikir Islam yang disegani, terutama saat beliau memimpin partai Masyumi. Catatan terpenting dan contoh sejarah mengenai pentingnya kerjasama dalam iklim demokrasi tercermin dalam persahabatannya dengan tokoh-tokoh lain yang berbeda partai seperti I.J.Kasimo ( Partai Katholik ) ,Wilopo ( PNI,Nasionalis ), dan Syahrir ( PSI, Sosialis ).
      Keinginan Indonesia bersatu terlontar dalam Mosi Integral Natsir pada sidang Parlemen Republik Indonesia Serikat tanggal 3 April 1950. Dengan mosi inilah, Republik Indonesia yang dipecah menjadi 17 negara bagian bisa disatukan kembali. Untuk selanjutnya, Natsir memimpin Kabinet I Negara Kesatuan Republik Indonesia.

sumber : berbagai sumber

Kamis, 06 Juni 2013

Tan Malaka



      Tokoh politik kontroversial yang lahir di Pandan Gading,Sumatera Barat tahun 1897 dengan nama lengkap Ibrahim Datuk Tan Malaka. Realisasipemikiran revolusioner Tan Malaka tercermin dalam organisasi massa Persatuan Perjuangan yang dibentuk pada 1946 di Purwokerto. Persatuan Perjuangan berhasilmenghimpun 141 organisasi politik termasuk Masyumi dan PNI.
      Dalam pergerakannya PP menjadi oposisi kabinet Syahrir bahkan menolak isi perjanjian Linggarjati. Penolakan ini dinyatakan dalam " Minimum Program " hasil kongres di Solo berisi tujuh pasal sebagai berikut
1. Berunding dengan tujuan pengakuan kemerdekaan 100 %
2. Pemerintah Rakyat (kemauan pemerintah sama dengan kemauan rakyat )
3. Tentara Rakyat (kemauan tentara sama dengan kemauan rakyat )
4. Menyelenggarakan tawanan eropa
5. Melucuti senjata Jepang
6. Menyita hak dan milik musuh
7. Menyita perusahaan dan pertanian milik musuh
      Pada Maret 1946, beberapa tokoh Persatuan Perjuangan seperti Tan Malaka, Muhammad Yamin, Ahmad Subardjo dan Iwa Kusuma Sumantri ditangkap dengan tuduhan mengerahkan rakyat untuk menentang persertujuan Linggarjati.
      Pada Februari 1949, Tan Malaka tewas ditembak tentara Republik Indonesia di wilayah Jawa Timur. Alasan pembunuhan serta kaburnya sampai kini masih menjadi misteri.

sumber : Ensiklopedi Nasional Indonesia 13, 1990

Oerip Sumohardjo



      Lelaki kelahiran Purworejo, 23 Februari 1893 ini adalah seorang nasionalis yang tegas lulusan dari sekolah militer Meester-Cornelis ( Jati Negara ) Jakarta.
      Beberapa waktu setelah proklamasi kemerdekaan, Oerip menyatakan kepada presiden dan wakil presiden Soekarno - Hatta mengenai perlunya RI mempunyai tentara sendiri. " Aneh suatu negara zonder (tanpa ) tentara" katanya.
      Setelah dikeluarkan maklumat 5 Oktober 1945, Oerip bersama teman-temannya membentuk Tentara Keamanan Rakyat (TKR) di Yogyakarta. Dalam organisasi yang buatannya, Oerip hanya menjabat sebagai Kepala Staf Umum, sedang yang menjadi panglima adalah Sudirman. Dalam posisinya Oerip meletakkan dasar dan teknis militer. TKR,yang kemudian berlangsung menjadi TNI sekarang.
      Setelah Perjanjian Renville 1948. Oerip mengundurkan diri dari TKR. Itulah wujud dari protes Oerip terhadap sikap pemerintah yang dinilainya terlalu mengalah kepada Belanda.
      Letnan Jenderal Oerip Soemohardjo,dianggap sebagai tokoh pendiri dan peletak dasar organisasi TNI. Oerip wafat pada tanggal 17 November 1948. Dimakamkan di taman makam pahlawan Semaki,Yogyakarta.