Kamis, 13 Juni 2013

Serangan Umum 1 Maret 1949



      Sampai saat ini, permasalahan pokok tentang siapa penggagas dari Serangan Umum 1 Maret 1949, belum juga dapat dipastikan. Ada tiga tokoh sejarah yang mempunyai kemungkinan besar sebagai penggagas Serangan Umum 1 Maret 1949, yaitu

1. Sri Sultan hamengkubuwono IX, selaku menteri Negara dan pimpinan informal ( raja ) rakyat Mataram
2. Letkol Soeharto, selaku Komandan Brigade 10 , sekaligus Komandan Gerilya daerah Wehrkreis  III Yogyakarta.
3. Kolonel Bambang sugeng , selaku Panglima Divisi III.

      Pendapat terdahulu menyatakan penggagas Serangan Umum 1 Maret 1949 adalah letkol. Soeharto. Pendapat ini tertulis dalam buku " Soeharto,Pikiran,Ucapan,dan Tindakan Saya " yang ditulis oleh G. Dwipayana dan Ramadhan KH. Kemudian berikutnya adalah bahwa Sri Sultan Hamengkubuwono IX adalah penggagas dari Serangan Umum 1 Maret 1949,pendapat ini berdasarkan rekaman wawancara Sri Sultan Hamengkubuwono IX dengan wartawan Radio BBC London pada 1986.
      Dalam rekaman tersebut sultan mengungkapkan latar belakang dan proses Serangan Umum 1 Maret 1949. Pada akhir Januari 1949 Sultan melihat semangat juang rakyat melemah. Sementara itu mendengar dari radio luar negeri bahwa Dewan Keamanan PBB akan melakukan siding membahas soal persengketaan Indonesia dan Belanda. Hal itulah yang menjadi alasan Sultan untukmelakukan Serangan Umum. Dengan tujuan meningkatkan semangatjuang rakyat dan menarik perhatian dunia bahwa Indonesiamasih berdiri ( masih mempunyai kekuatan ).
      Rencana Serangan Umum ini disampaikan awal Februari 1949, melalui surat pada Jenderal Sudirman. Rencana Sultan disetujui dan meminta agar Sultan berhubungan langsung dengan komandan setempat yaitu Letkol Soeharto. Selanjutnya antara Sultan dan Letkol Soeharto mengadakan pertemuan rahasia pada 14 Februari 1949. Pada pertemuan itu diputuskan Serangan Umum akandilakukan pada 28 Februari 1949. Namun, rencana ini bocor dan akhirnya ditentukan pada 1 Maret 1949.

Sumber : Rubrik Kompas 2 Maret 1999;Rubrik kompas 1 Maret 2000;Pikiran Rakyat 11 Maret 2000

Tidak ada komentar:

Posting Komentar