Rabu, 01 Mei 2013

Peristiwa Aru


      Pada 12 Januari 1962, tiga buah Motor Torpedo Boat ( MTB ) yang tergabung dalam Kesatuan Patroli Cepat, yakni RI Macan Tutul, RI Harimau, RI Macan Kumbang mengadakan patroli rutin di lautan Arafuru. Dalam patroli ini turut pula Deputi KSAL Komodor Jos Sudarso, Kepala Direktorat Operasi MBAL Kolonel Soedomo, Asisten II Ksad Kolonel Moersaid serta perwira- perwira staf lainnya. Para perwira tinggi dan senior ini bermaksud meninjau lebih dekat medan laut terdepan di perbatasan Trikora untuk penyusunan rencana operasi selanjutnya.
       Pada 15 Januari 1962, waktu menunjukkan jam 21.15 waktu I.,terlihat 2 buah pesawat terbang milik Belanda dengan jenis Neptune dan Firefly melayang pada ketinggian 3.000 kaki ( 915 m ) melintasi formasi patroli ALRI. Sementara itu radar MTB menangkap dan memberikan tanda-tanda 2 buah kapal perusak Belanda yang bergerak cepat sejauh 7 mil ( 11,262 km ) dari satuan patroli MTB.
Melihat situasi yang membahayakan, karena mendapat serangan tiba-tiba, Komodor Jos Sudarso ambil alih pimpinan dan memerintahkan serangan balasan. Namun kedua kapal perusak Belanda yang memiliki persenjataan lebih kuat telah mengepung posisi MTB Indonesia.Komodor Jos Sudarso memerintahkan RI Macan Tutul untuk melakukan manuver,sehingga menjadikan RI Macan Tutul menjadi sasaran tembak kapal perusak musuh.
       Siasat berhasil tetapi menyebabkan terbakar dan tenggelamnya RI Macan Tutul bersama Komodor Jos Sudarso, Kapten Wiratno,serta beberapa awak kapalnya. Dua kapal MTB lainnya berhasil meloloskan diri.
Sebelum RI Macan Tutul tenggelam, melalui radio Komodor Jos Sudarso masih sempat mengomandokan combat message : " Kobarkan semangat pertempuran " Akhirnya pada 21.35 RI Macan Tutul tenggelam dalam keadaan terbakar.

Sumber : 30 Tahun Indonesia Merdeka, 1978.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar