Minggu, 28 April 2013

Konferensi Asia Afrika



     Konferensi Kolombo pada 28 April - 2 Mei 1954,yang dihadiri oleh PM Sir John Kotelawala dari Srilanka,PM U Nu dari Birma ( Myanmar ), PM jawaharlal Nehru dari India,dan PM Ali Sastroamidjojo dari Indonesia,muncul gagasan untuk menyelenggarakan Konferensi Asia Afrika. PM Ali Sastroamidjojo mengusulkan agar pertemuan selanjutnya mengundang lebih banyak para pemimpin Asia-Afrika lainnnya. Untuk itu diadakan pertemuan di Bogor pada 28-29 Desember 1954,dikenal sebagai Konferensi Pancanegara. Konferensi ini behasil mencapai kesepakatan untuk mengadakan KAA di Bandung pada 18 - 24 April 1955.
     KAA ini dihadiri oleh 29 negara dari 30 negara yang diundang. Negara yang tidak hadir yaitu Rhodesia (Zimbabwe). Konferensi ini berhasil merumuskan sebuah piagam yang dinamakan " Dasasila Bandung ".
a. Menghormati hak dasar manusia,tujuan serta azas yang termuat dalam Piagam PBB.
b. Menghormati kedaulatan dan integritas teritorial semua bangsa.
c. Mengakui persamaan semua ras dan semua bangsa besar maupun kecil.
d. Tidak melakukan intervensi atau campurtangan dalam soal-soal dalam negeri lain.
e. Menghormati hak setiap bangsa untuk mempertahankan diri secara sendirian atau kolektif yang sesuai
    dengan piagam PBB.
f.  1)Tidak menggunakan peraturan dari pertahanan kolektif untuk untuk bertindak bagi kepentingan khusus.
    2)Tidak melakukan tekanan terhadap negara lain.
g. Tidak melakukan agresi terhadap integritas teritorial negara lain.
h. Menyelesaikan segala perselisihan internasional dengan Jalan damai.
i.  Memajukan kepentingan bersama dan kerjasama.
j.  Menghormati hukum dan kewajiban-kewajiban internasional.   

     KAA berhasil membuka mata dunia akan kemampuan negara Asia-Afrika. Melalui konferensi ini,negara Asia-Afrika mulai memperjuangkan nasibnya untuk merdeka.selain itu juga mengilhami lahirnya Gerakan Non-Blok.

Sumber : Indonesia Abad Ke-20 Jilid 2,1992;30 Indonesia Merdeka, 1978.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar